Network
PR TASIKMALAYA - Sejak awal Invasi yang dilakukan Rusia pada bulan Februari 2022 tahun lalu, yang sekarang sudah memasuki satu tahun lebih satu bulan ini, belum menemui titik temu untuk perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Saat ini pasukkan Rusia terus berupaya untuk merebut kota Bakhmut di Wilayah Donetsk. Jual beli serangan yang dilakukan oleh Rusia dan Ukraina berlangsung sengit.
Rusia dan Ukraina saling klaim soal keberhasilan memukul mundur musuh dari kota Bakhmut.
Ukraina terus mendapatkan bantuan dari negara-negara Barat yang tergabung di dalam NATO, baik bantuan persenjataan maupun anggaran untuk memperkuat militer ukraina.
Baca Juga: Tes IQ: Tuan Pizza Sedang Ngabuburit Naik Vespa, Yuk Cari Perbedaannya!
berdasarkan Informasi yang dikutip dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA, kabar terbaru datang dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari Organisasi yang berfokus memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan kepada anak-anak (UNICEF) mengatakan bahwa lebih dari 500 anak tewas di Ukraina sejak Rusia melancarkan agresi militer terhadap negara itu.
"Ini adalah sejarah tragis lainnya bagi anak-anak dan keluarga Ukraina. Sejak eskalasi perang pada Februari 2022, sedikitnya 501 anak telah terbunuh," Kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell di Twitter, Senin 3 April 2023.
Dia pun menjelaskan bahwa ada kemungkinan angka kematian pada anak-anak di Ukraina jauh lebih besar daripada yang dilaporkan.
Russell juga mengatakan bahwa hampir 1000 anak mengalami luka-luka akibat serangan Rusia yang dilancarkan, baik luka ringan maupun luka serius.
