PR TASIKMALAYA - Pandemi Covid-19 terus menghantui berbagai negara di dunia dan membuat dunia semakin terpuruk.
Bahkan setiap pemerintah negara terus mengimbau warga untuk menjaga jarak sosial dan tidak berkerumun untuk mencegah terjadinya penyebaran.
Namun meski begitu, masih ada saja orang-orang yang mengabaikan hal tersebut dan berkerumun hingga berdesakan dengan puluhan ribu orang lainnya.
Baca Juga: Tak Mampu Beli Obat, Penderita Obesitas Minta Bantuan Pemerintah untuk Turunkan Berat Badannya
Seperti yang terjadi di Sudan pada Selasa, 1 Juli 2020 di mana puluhan ribu orang turun ke jalan menuntut reformasi lebih cepat dan pemerintahan sipil yang lebih besar dalam transisi negara menuju demokrasi.
Bahkan seorang juru bicara pemerintah mengatakan, dalam aksi demonstrasi itu, satu orang terbunuh dan beberapa lainnya cedera.
Dikutip oleh Pikiran Rakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, pengunjuk rasa berkumpul di Khartoum dan Khartoum Utara serta Omdurman setelah pemerintah menutup jalan dan jembatan yang mengarah ke pusat ibukota dalam demonstrasi terbesar sejak pemerintah sementara mengambil alih kekuasaan akhir tahun lalu menyusul penggulingan penguasa Islam Omar al-Bashir setelah tiga dekade.
Baca Juga: Badan Antimonopoli Brazil Cabut Keputusan Blokir WhatsApp Pay
Protes serupa terjadi di seluruh negeri, termasuk Kassala di Sudan timur dan di wilayah bergolak Darfur.