PR TASIKMALAYA - Organisasi hak-hak sipil Muslim Florida menyerukan pemecatan staf pemasyarakatan yang memaksa pembukaan hijab seorang anak berusia 18 tahun setelah dia ditangkap pada protes Black Lives Matter, kematian George Floyd.
Alaa Massri, seorang wanita muda Muslim, ditangkap pada 10 Juni 2020 pada saat protes Black Lives Matter di pusat kota Miami.
Massri adalah salah satu dari tujuh orang yang ditangkap ketika para demonstran merusak patung-patung Christopher Columbus dan Juan Ponce de León di Bayfront Park.
Baca Juga: Sempat Terlibat Perang Dingin, Komentar Luna Maya di Unggahan Ayu Ting Ting Jadi Sorotan Publik
Menurut laporan penangkapan oleh polisi Miami, Massri ditangkap dengan tuduhan baterai terhadap seorang polisi, dan melawan petugas dengan kekerasan dan perilaku tidak tertib.
Petisi menyatakan Massri melihat sebuah mobil polisi mendekati sekelompok kecil pengunjuk rasa dan pergi untuk membantu siapa saja yang mungkin akan terluka.
Massri ditangkap setelah meminta petugas untuk tidak menyentuhnya dan dia tidak bersedia untuk berkomentar lebih lanjut.
Dikuti oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Miami Herald, Massri disebut menolak untuk keluar dari jalan di persimpangan Biscayne Boulevard dan Northeast Third Street setelah banyak seruan dari petugas.
Baca Juga: Sebut Tak Terikat Panmunjom Lagi, Korea Utara Sebar Propaganda anti-Seoul dengan Balon dan Drone