Sebut Tak Terikat Panmunjom Lagi, Korea Utara Sebar Propaganda anti-Seoul dengan Balon dan Drone

- 22 Juni 2020, 09:42 WIB
PARA aktivis yang dijuluki pembelot oleh Korea Utara bersiap mengirim balon berisi propaganda, termasuk di dalamnya drama Korea, di perbatasan Paju, sebelah utara dari Seoul, 2014 lalu.*
PARA aktivis yang dijuluki pembelot oleh Korea Utara bersiap mengirim balon berisi propaganda, termasuk di dalamnya drama Korea, di perbatasan Paju, sebelah utara dari Seoul, 2014 lalu.* / AFP/File Jung Yeon-Je/

PR TASIKMALAYA - Korea Utara berjanji akan terus maju dengan kampanyenya untuk mengirim selebaran propaganda ke Korea Selatan, dengan menyatakan tidak lagi terikat dengan perjanjian antar-Korea pada tahun 2018 yang disebut Deklarasi Panmunjom.

Ketegangan meningkat setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung bersama dan mengancam tindakan militer atas para pembelot di Korea Selatan yang mengirim selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan.

Ketika media pemerintah Korea Utara melaporkan warga Korea Utara yang marah bersiap-siap melakukan kampanye selebaran 'skala besar', Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang menangani urusan lintas-perbatasan mendesak rencana Korea Utara itu dihentikan dengan alasan pelanggaran perjanjian damai.

Baca Juga: Hendak Selfie Bareng Rayakan Ultah, Seorang Ayah dan Dua Anaknya Malah Terperosok ke dalam Sumur

Karena masalah tersebut, Menteri Unifikasi Korea Selatan memutuskan untuk mengundurkan diri secara sukarela. Kim juga berharap jika kepergiannya bisa menjadi jeda untuk ketegangan antar-Korea dan harapan baru.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Yonhap News Agenc, Departemen Front Bersatu dari partai yang berkuasa di Korea Utara, yang bertanggung jawab atas urusan antar-Korea, menolak desakan Korea Selatan dan menilai sebagai omong kosong yang tidak masuk akal.

"Mengingat kesalahan mereka sendiri, beraninya mereka mengucapkan kata-kata seperti penyesalan dan pelanggaran?" demikian juru bicara departemen dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan kantor berita Korea Utara KCNA.

Baca Juga: Pesepeda di Tasikmalaya Meninggal Dunia di Tepi Jalan, Diduga Terlalu Lelah Berolahraga

Kedua Korea, yang secara teknis masih berperang ketika konflik 1950-1953 mereka berakhir tanpa perjanjian damai, telah melakukan kampanye selebaran selama beberapa dekade tetapi sepakat untuk menghentikan semua tindakan bermusuhan dalam perjanjian perdamaian 2018.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Yonhap News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x