WHO Sebut Wabah Virus Baru di Tiongkok Perlu Pengujian Lebih Lanjut Setelah 'Hipotesis' Salmon

- 16 Juni 2020, 18:56 WIB
ORANG-orang memakai masker di dalam pasar makanan laut Jingshen yang telah ditutup untuk bisnis setelah infeksi coronavirus baru terdeteksi, di Beijing, Tiongkok, 12 Juni 2020.*
ORANG-orang memakai masker di dalam pasar makanan laut Jingshen yang telah ditutup untuk bisnis setelah infeksi coronavirus baru terdeteksi, di Beijing, Tiongkok, 12 Juni 2020.* //REUTERS / Thomas Peter

Ryan mengatakan badan PBB itu secara dekat melacak wabah itu, telah menawarkan lebih banyak bantuan teknis ke Tiongkok dan melakukan kontak dekat dengan pihak berwenang Beijing ketika mereka berusaha mengendalikannya.

"Seperti yang telah kita lihat di banyak negara, munculnya klaster baru terutama ketika asal-usul klaster, penggerak klaster, disadari atau tidak selalu menjadi perhatian," ujarnya.

Baca Juga: Menyusul Satu Anggota DPRD Reaktif Rapid Test, Gedung DPRD Disemprot Disinfektan

Ia mengungkapkan bahwa apa yang kita lihat adalah tanggapan langsung terhadap hal itu dan serangkaian tindakan komprehensif.

Ryan mengatakan dia 'sepenuhnya mengharapkan' Tiongkok untuk mempublikasikan urutan genetik virus dari wabah Beijing seperti yang telah terjadi di masa lalu. Jejak genetika telah menyarankan itu bisa berasal dari Eropa.

Komentar WHO tentang episode terbaru di Tiongkok kemungkinan akan mendapat sorotan setelah kritik dari Amerika Serikat tentang penanganan pandemi badan PBB, menuduhnya sebagai 'sentris Tiongkok' dan menuntut penyelidikan.

Baca Juga: Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Mendekati Angka 500 Kasus, 11 Diantaranya Meninggal Dunia

Presiden Donald Trump mengatakan bulan lalu dia memutuskan hubungan dengan organisasi itu.

Lebih dari 100 kasus telah dikonfirmasi dalam wabah baru ini tetapi tidak ada laporan kematian, kata para pejabat WHO.

"Temuan bahwa ini mungkin mewakili jenis yang lebih umum dalam penularan di Eropa adalah penting dan mungkin mencerminkan penularan dari manusia ke manusia lebih dari hipotesis lainnya. Tapi itu masih harus dilihat," ujar Ryan.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x