PR TASIKMALAYA - Hubungan Inggris dengan Tiongkok telah diguncang selama beberapa bulan terakhir.
Hal itu juga dipicu masalah undang-undang keamanan baru Tiongkok di Hong Kong yang kemudian memicu tanggapan tajam dari Inggris.
Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran meluncurkan laporan 6 bulan paling kuat dan bergolak di Hong Kong.
Baca Juga: Potret Haru, Seorang Pria Kulit Hitam Selamatkan Warga Kulit Putih di Tengah Huru-Hara Demonstran
Laporan itu memperingatkan Tiongkok dalam mempertimbangkan kembali untuk mundur dari keputusan tersebut dan menghormati otonomi Hong Kong serta menghormati kewajiban internasionalnya sendiri.
Inggris tidak akan berpaling ke arah lain ketika menyangkut rakyat Hong Kong dan mereka menyebut akan mendukung mereka, dan mereka akan ikut memenuhi tanggung jawabnya untuk melindungi Hong Kong.
Undang-undang tersebut mengancam untuk melarang kebebasan berekspresi di kota dan berpotensi melanggar Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris yang menjamin otonomi politik bagi Hong Kong hingga 2047.
Meskipun implikasi menghasut kemarahan dari Beijing, anggota parlemen Inggris dan Peers bergabung dengan sebuah demonstrasi online pada hari Sabtu yang menandai peringatan satu tahun gerakan protes Hong Kong.
Baca Juga: Rafiki, Gorila Gunung Paling Terkenal di Uganda Tewas Ditombak Pemburu