Kalender Maya Tahun 2012 Salah Dibaca, Kini 21 Juni 2020 Ramai Dibahas sebagai Akhir Zaman

- 16 Juni 2020, 14:35 WIB
Ilustrasi, Kalender Suku Maya. Saat ini ramai diperbincakan terkait salah baca pada Kalender Maya tentang kiamat yang diramalkan akan terjadi pada  21 Desember 2012.   Untuk beberapa konspirasi yang dibahas di Twitter, disebut-sebut akhir dunia adalah 21 Juni 2020.*
Ilustrasi, Kalender Suku Maya. Saat ini ramai diperbincakan terkait salah baca pada Kalender Maya tentang kiamat yang diramalkan akan terjadi pada 21 Desember 2012. Untuk beberapa konspirasi yang dibahas di Twitter, disebut-sebut akhir dunia adalah 21 Juni 2020.* /Pikiran-Rakyat.com/Rizki Laelani

PR TASIKMALAYA - Tahun 2020 sejauh ini sangat mengerikan, dan sekarang teori konspirasi mengklaim bahwa dunia akan berakhir minggu ini.

Konsep aneh ini didasarkan pada kalender Maya yang memprediksi akhir dunia.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs The Sun, Sebagian besar dunia mulai menggunakan kalender Gregorian pada tahun 1582, itulah kalender yang kita kenal sekarang.

Baca Juga: 10 Kali Lebih Menular, Mutasi Baru Virus Corona Muncul dengan 'Duri' yang 4 Kali Lebih Banyak

Namun, sebelum ini orang menggunakan kalender yang berbeda untuk melacak tanggal termasuk kalender Maya dan Julian.

Kalender Gregorian diperkenalkan untuk mencoba dan lebih mencerminkan waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengorbit Matahari.

Namun, 11 hari waktu dikatakan hilang dari tahun yang pernah ditentukan oleh kalender Julian.

Seiring waktu berjalan, hari-hari yang hilang ini bertambah dan sekarang ada teori konspirasi yang menyatakan akhir dunia akan terjadi 21 Juni 2020. 

Baca Juga: Potret Haru, Seorang Pria Kulit Hitam Selamatkan Warga Kulit Putih di Tengah Huru-Hara Demonstran

“Mengikuti Kalender Julian, kami secara teknis pada 2012," ujar ilmuwan Paolo Tagaloguin dalam unggahan Twitter yang kini telah dihapus.

Ia mengatakan jumlah hari yang hilang dalam satu tahun karena pergeseran ke Kalender Gregorian adalah 11 hari.

"Selama 268 tahun menggunakan Kalender Gregorian (1752-2020) kali 11 hari = 2.948 hari. 2.948 hari / 365 hari (per tahun) = 8 tahun".

Mengikuti teori ini, 21 Juni 2020 sebenarnya adalah 21 Desember 2012, tanggal yang dulu ramai dibicarakan sebagai akhir dunia.

Baca Juga: Rafiki, Gorila Gunung Paling Terkenal di Uganda Tewas Ditombak Pemburu

Teori itu dilakukan oleh ahli teori konspirasi yang menggunakan kalender Maya untuk mencoba dan memahami prediksi kuno.

"Cerita dimulai dengan klaim bahwa Nibiru, sebuah planet yang seharusnya ditemukan oleh bangsa Sumeria, sedang menuju Bumi," ujar NASA.

Pihaknya mengatakan bahwa bencana ini awalnya diperkirakan untuk Mei 2003, tetapi ketika tidak ada yang terjadi.

Tanggal kiamat dipindahkan ke Desember 2012 dan dikaitkan dengan akhir dari salah satu siklus dalam kalender Maya kuno di titik balik matahari musim dingin tahun 2012 dan tanggal kiamat mereka prediksi saat itu jatuh di 21 Desember 2012.

Baca Juga: Minta Penegak Hukum Bekerja dengan Baik, Jokowi: 'Gigit' Saja Oknum yang Masih 'Bandel'

"Untuk setiap klaim bencana atau perubahan dramatis pada 2012, di mana sains? Di mana buktinya? Tidak ada, dan untuk semua pernyataan fiksi, apakah itu dibuat dalam buku, film, dokumenter atau melalui Internet, kita tidak dapat mengubah fakta sederhana itu," ujar pihak Badan Antariksa.

Ia mengatakan tidak ada bukti yang kredibel untuk pernyataan yang dibuat dalam mendukung peristiwa tidak biasa yang terjadi pada Desember 2012.

Jadi teori konspirasi yang menggunakan kalender Julian mungkin berpikir dunia sebenarnya akan berakhir pada akhir minggu ini. Tetapi tanpa bukti ilmiah, NASA menolak untuk menyetujuinya.

Seperti kebanyakan teori konspirasi, setiap orang diimbau untuk selalu ingat bahwa itu hanyalah sebuah teori tanpa bukti.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x