PR TASIKMALAYA - Saudari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yaitu Kim Yo Jong mengambil peran utama dalam kampanye tekanan baru yang lebih keras terhadap Korea Selatan.
Para analis menyatakan Kim Yo Jong memiliki peran kebijakan substantif yang lebih dari sekadar menjadi asisten kakaknya.
Diyakini berusia awal 30-an, Kim Yo Jong adalah satu-satunya kerabat dekat pemimpin Korea Utara yang memainkan peran publik dalam politik.
Baca Juga: Jembatan Hancur Tersapu Longsor, Akses 75 Kepala Keluarga di Ciawi Terisolasi
Selama kebingungan diplomasi internasional pada 2018-2019, Kim Yo Jong mengumpulkan perhatian global dengan memimpin delegasi ke Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan.
Kemudian, dia sering terlihat berlari untuk memastikan semuanya berjalan baik untuk kakaknya, termasuk memegang asbak untuknya di stasiun kereta api dalam perjalanan ke pertemuan puncak dengan Presiden AS Donald Trump di Vietnam.
Tapi tahun ini, Kim telah mengambil peran kebijakan publik yang lebih, memperkuat statusnya sebagai pemain politik yang berpengaruh dalam dirinya sendiri.
Baca Juga: Bakal Calon Bupati Tasikmalaya Azies Rismaya Santuni Dua Lokasi Korban Kebakaran Rumah
"Sebelum ini, Kim Yo Jong digambarkan di media pemerintah sebagai saudara perempuan Kim Jong Un, petugas protokolnya atau salah satu pejabat yang menyertainya. Sekarang, orang Korea Utara tahu pasti ada yang lebih dari itu baginya," kata Rachel Minyoung Lee, mantan analis intelijen sumber terbuka Korea Utara di pemerintah AS, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.