Setelah Dokter Italia, Para Ahli AS Kini Sebut Kekuatan Virus Corona Melemah dan Tak Begitu Menular

- 9 Juni 2020, 13:30 WIB
Ilustrasi pandemi global virus corona (Covid-19).*
Ilustrasi pandemi global virus corona (Covid-19).* /- Foto: Pixabay/geralt

PR TASIKMALAYA - Sebelumnya seorang dokter di Italia mengklaim bahwa virus corona sudah mulai melemah dan tidak begitu mematikan.

Kali ini sebuah klaim datang dari para ahli AS yang menyebut bahwa virus corona sudah melemah dan tak terlalu menular.

Hal itu didasarkan pada bukti menurunnya pasien yang membutuhkan ventilator dalam membantu mereka bernafas ketika dirawat di rumah sakit akibat Covid-19.

Baca Juga: Dituduh Anti Dumping, Indonesia Diperkirakan Terancam Alami Kerugian hingga Puluhan Triliun Rupiah

Dr Donald Yealy dari University of Pittsburgh Medical Center mengatakan penyakitnya kini mulai melemah.

“Virusnya mungkin berubah. Beberapa pola menunjukkan potensi berkurang," ujarnya saat konferensi pers.

Saat ini, di Inggris pemerintah telah melaporkan bahwa ada 40.000 kematian akibat virus corona, sedangkan secara global ada lebih dari 397.000.

Dr Yealy mengatakan fasilitasnya di Pittsburgh telah membantu merawat lebih dari 500 pasien Covid-19 sejak Maret, tetapi dalam beberapa minggu terakhir pasien yang membutuhkan ventilator semakin sedikit.

Baca Juga: Gerebek Sebuah Vila Mewah, Satnarkoba Polres Tasikmalaya Kota Amankan 70,6 Gram Sabu dari Pasutri

Dia mengatakan kurang dari empat persen tes, dan hanya 0,2 persen tes pada pasien yang tidak menunjukkan gejala, kembali positif.

Hal ini muncul ketika para ahli di Italia mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa virus tidak ada lagi.

Profesor Alberto Zangrillo, kepala perawatan intensif di Rumah Sakit San Raffaele di Lombardy, mengatakan pasien memiliki jumlah virus yang jauh lebih kecil dalam sistem mereka dibandingkan dengan pasien yang dirawat di bulan Maret dan April.

Komentarnya datang menjelang penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Massimo Clementi, yang akan diterbitkan minggu depan.

Baca Juga: Picu Pro dan Kontra, Pengunjuk Rasa Anti Rasisme di Inggris Robohkan Patung Pedagang Budak

"Kami tidak pernah mengatakan bahwa virus telah berubah, kami mengatakan bahwa interaksi antara virus dan orang yang terpapar telah benar-benar berubah," ujar Prof Zangrillo.

Dia menambahkan bahwa ini bisa disebabkan oleh karakteristik inang atau virus dan mengatakan bahwa para ahli belum mengidentifikasi ini.

Studinya membandingkan sampel dari pasien di rumah sakit Milan pada bulan Maret dengan pasien di rumah sakit yang sama pada bulan Mei.

Clementi adalah direktur laboratorium mikrobiologi dan virologi di San Raffaele dan Prof Zangrillo mengatakan penelitiannya menunjukkan bahwa hasilnya tidak aneh.

Baca Juga: Pengedar dan Pemakai Narkoba Jenis Sabu yang Dibekuk Polisi dari Vila Mewah Merupakan Pasutri

Terlepas dari klaim Prof Zangrillo, banyak dokter tetap skeptis dengan temuan tersebut dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan keparahan dan penularan tidak berubah.

Para ahli di Inggris mengatakan penelitian yang melihat perubahan genetik pada virus tidak mendukung teori Prof Zangrillo.

Profesor Martin Hibberd dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine mengatakan tidak ada bukti yang menyarankan pengurangan keparahan sementara Oscar MacLean dari Pusat Penelitian Virus Universitas Glasgow mengatakan hal itu tidak cukup masuk akal karena alasan genetik.

Sementara Leana Wen, seorang dokter darurat dan profesor kesehatan masyarakat di Universitas George Washington mengatakan komentar Prof Alberto memberikan harapan palsu.

Baca Juga: Insiden George Floyd Picu Kerusuhan Sipil, Minneapolis Berencana Tutup Kepolisian

“Saran dari dokter Italia berpotensi berbahaya karena memberikan jaminan palsu berdasarkan tidak ada bukti," ujar Wen.

Ia mengatakan tidak ada bukti ilmiah untuk adanya perubahan pada virus corona.

"Ini adalah penyakit yang sangat menular Kita harus berjaga-jaga seperti biasa,” tambahnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah