Barr mengatakan kepada CBS 'Face the Nation' pada Minggu bahwa tidak ada pasukan tugas aktif yang dikerahkan di jalan-jalan Washington, tetapi ada beberapa polisi militer di dekatnya.
"Kami meminta mereka siaga jika mereka diperlukan," kata Barr.
Baca Juga: Langgar Aturan Jarak Sosial, Ratusan Orang Rayakan Berakhirnya Karantina dengan Melompat ke Danau
Tawaran Trump untuk mengerahkan militer AS dalam menanggapi aksi protes telah memicu kecaman dari mantan pejabat militer AS, termasuk menteri pertahanan pertama Trump, Jim Mattis, dan pensiunan jenderal bintang empat yang biasanya berusaha menjauhi politik.
Komentar-komentar itu mencerminkan kegelisahan yang dalam, baik di dalam dan di luar Pentagon, dengan kesediaan Trump untuk mengerahkan militer AS ke dalam krisis hubungan ras domestik setelah pembunuhan George Floyd (46) yang meninggal pada 25 Mei 2020.
Kematian Floyd telah menyebabkan gelombang aksi protes dan penuntutan publik atas warisan kekerasan dan penganiayaan atas warga Afrika-Amerika dan kelompok minoritas lainnya.***