Lama Bungkam, Mattis Mencebik Trump dan Kecam Respon Militer Terhadap Kerusuhan Sipil

- 4 Juni 2020, 13:38 WIB
PRESIDEN AS Donald Trump berbicara kepada media berita saat berkumpul untuk mendapatkan pengarahan dari para pemimpin senior militernya, termasuk Menteri Pertahanan James Mattis (kiri), di Ruang Kabinet di Gedung Putih di Washington, AS, 23 Oktober 2018.*
PRESIDEN AS Donald Trump berbicara kepada media berita saat berkumpul untuk mendapatkan pengarahan dari para pemimpin senior militernya, termasuk Menteri Pertahanan James Mattis (kiri), di Ruang Kabinet di Gedung Putih di Washington, AS, 23 Oktober 2018.* //Leah Millis/REUTERS

PR TASIKMALAYA -  Setelah lama secara eksplisit menolak untuk mengkritik seorang presiden yang sedang menjabat, mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis menuduh Presiden Donald Trump pada Rabu mencoba untuk memecah belah Amerika dan secara bulat mengecam militerisasi sebagai respon AS terhadap kerusuhan sipil.

Pernyataan Mattis, seorang pensiunan jenderal marinir berpengaruh yang mengundurkan diri karena perbedaan kebijakan pada 2018, adalah yang terkuat sampai saat ini oleh mantan pemimpin Pentagon atas tanggapan Trump terhadap pembunuhan George Floyd, seorang Afrika-Amerika saat menjadi tahanan polisi.

Mereka menyertai penegasan yang tumbuh dari dalam kepemimpinan Pentagon tentang nilai-nilai inti militer AS, termasuk untuk menegakkan konstitusi yang melindungi kebebasan berkumpul dan prinsip-prinsip kesetaraan.

Baca Juga: Tatanan Baru di Tengah Wabah Bisa Diterapkan Pemerintah, Ma'ruf Amin Berikan Tiga Syaratnya

"Donald Trump adalah presiden pertama dalam hidup saya yang tidak mencoba menyatukan orang-orang Amerika, bahkan tidak berpura-pura mencoba," ujar Mattis dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Mattis mengatakan bahwa Trump seperti sedang mencoba untuk memecah belah Amerika karena keputusannya.

Trump telah beralih ke retorika militeristik dalam menanggapi demonstrasi menentang kebrutalan polisi setelah pembunuhan Floyd oleh seorang polisi kulit putih, yang berlutut di leher pria tak bersenjata itu selama hampir sembilan menit di Minneapolis minggu lalu.

Baca Juga: Jadi Pasien Covid-19 Tertua di Indonesia, Simak Kisah Nenek 105 Tahun Bagikan Cerita Kesembuhan

Pada Senin, Trump mengancam akan mengirim tugas aktif pasukan AS untuk membasmi kerusuhan sipil yang mencengkeram beberapa kota, bertentangan dengan keinginan gubernur negara bagian yang mengkhawatirkan para pejabat militer saat ini dan mantan yang takut perbedaan pendapat di jajaran dan kerusakan abadi pada militer AS sendiri, salah satu dari Amerika. 

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x