Imbau Warga untuk Diam di Rumah, WHO: Masker Saja Tidak akan Melindungi Diri dari Virus Corona

- 6 Juni 2020, 15:55 WIB
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.*
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.* /REUTERS//REUTERS

PR TASIKMALAYA - Masker selama ini dikatakan sebagai hal utama yang paling penting dalam mencegah terpaparnya virus corona.

Dalam hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia memberikan rilis tertulis dari Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. 

WHO menerbitkan panduan terbaru tentang penggunaan masker untuk mengendalikan COVID-19, pada Jumat 5 juni 2020.

Baca Juga: Liga Vietnam Dimulai Lagi, Puluhan Ribu Suporter Sesaki Stadion

Panduan ini didasarkan pada bukti yang terus berkembang, dan memberikan saran terbaru tentang siapa yang harus mengenakan topeng, kapan harus dipakai dan terbuat dari apa masker yang harus digunakan.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs WHO.Int, lembaga tersebut telah mengembangkan panduan melalui peninjauan yang cermat terhadap semua bukti yang tersedia sejauh ini.

Bahkan pihaknya telah melakukan konsultasi ekstensif dengan para pakar internasional dan kelompok masyarakat sipil.

"Saya ingin menjadi sangat jelas bahwa panduan yang kami terbitkan hari ini adalah pembaruan dari apa yang telah kami katakan selama berbulan-bulan: bahwa topeng hanya boleh digunakan sebagai bagian dari strategi komprehensif dalam memerangi COVID," ujar Tedros dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Partai Komunis Disebut Harus Digulingkan, Pemerintah Tiongkok Langsung Bereaksi

Ia bahkan menyebutkan bahwa Masker sendiri tak akan melindungi diri dari infeksi Covid-19.

"Saya tidak bisa mengatakan ini dengan cukup jelas: topeng saja tidak akan melindungi Anda dari COVID-19," tambahnya.

Dibanding merekomendasikan masker, WHO justru lebih mengimbau agar masyarakat tak keluar rumah dan tetap berdiam diri di rumah.

Warga diimbau untuk terus melakukan konsultasi dengan dokter atau pelayan kesehatan di rumah.

Baca Juga: RRC Minta untuk Jaga Perdamaian, Indonesia Tolak Negosiasi Tiongkok Soal Laut China Selatan

"Orang yang dikonfirmasi memiliki COVID-19 harus diisolasi dan dirawat di fasilitas kesehatan dan kontak mereka harus dikarantina," ujarnya.

Jika benar-benar perlu bagi orang yang sakit atau kontak untuk meninggalkan rumah, mereka harus mengenakan masker medis.

WHO terus menyarankan agar orang yang merawat orang yang terinfeksi di rumah harus memakai masker medis ketika mereka berada di ruangan yang sama dengan orang yang sakit.

Dan WHO terus menyarankan agar petugas kesehatan menggunakan masker medis dan peralatan pelindung lainnya ketika berhadapan dengan pasien COVID-19 yang dicurigai atau dikonfirmasi.

Baca Juga: Beredar Kabar George Floyd Meningal Ditembak Polisi AS, 2 Dokter Forensik Ungkap Fakta Sebenarnya

Kemudian orang yang disarankan untuk emnggunakan masker medis yakni, orang yang berusia 60 tahun atau lebih, atau mereka yang memiliki kondisi mendasar.

Berdasarkan penelitian baru ini, WHO menyarankan bahwa masker kain harus terdiri dari setidaknya tiga lapisan bahan yang berbeda.

Orang-orang dapat berpotensi menginfeksi diri mereka sendiri jika mereka menggunakan tangan yang terkontaminasi untuk menyesuaikan masker, atau untuk melepasnya berulang kali dan mengenakannya, tanpa membersihkan tangan di antaranya.

"Masker juga dapat menciptakan rasa aman yang salah, membuat orang mengabaikan langkah-langkah seperti kebersihan tangan dan menjaga jarak fisik," ujarnya.

Baca Juga: Beredar Unggahan Foto Jokowi Menggunakan Sepatu ke Dalam Masjid. Begini Faktanya

Ia mengatakan bahwa masker bukan pengganti jarak fisik, kebersihan tangan, dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya.

Masker hanya bermanfaat sebagai bagian dari pendekatan komprehensif dalam memerangi COVID-19.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: WHO.Int


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x