AS Tuding Laboratorium Wuhan Biang Keladi Virus Corona, Prancis: Tak Ada Bukti

- 19 April 2020, 08:35 WIB
PERDANA Menteri Prancis Edourd Philipe
PERDANA Menteri Prancis Edourd Philipe /L'Express

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Donald Trump menyebut bahwa kini Amerika Serikat tengah menyelidiki laboratorium Wuhan terkait dugaan rumor virus corona senjata biologis. Menanggapi hal tersebut, Prancis membalas dengan menyebut bahwa AS tidak memiliki bukti perihal rumor tersebut.

Pemerintah Prancis menekankan bahwa dugaan itu jangan dibiarkan berkembang dan menjadi pemahaman yang salah, sebab tidak terlampir bukti konkret.

"Kami akan memperjelas bahwa hingga saat ini tidak ada bukti nyata yang menguatkan informasi, yang marak di pemberitaan Amerika Serikat baru-baru ini.

Baca Juga: Tak Hanya Andalkan Goyang TikTok, Kemenkumham Klaim Warga Binaan Juga Produksi Ratusan APD

"Bahwa terdapat kaitan asal mula Covid-19 dengan hasil laboratorium P4 di Wuhan Tiongkok," ujar seorang pejabat di kantor Presiden Emmanuel Macron, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters.

Sejauh ini, konsensus ilmiah umum yang diakui masyarakat, ilmuwan dan pemerintah adalah yang menyatakan SARS-CoV-2, nama resmi corona, berasal dari kelelawar.

Diketahui kelelawar memiliki struktur molekul virus dalam tubuh sangat mirip dengan Covid-19, bahkan dilansir artikel PikiranRakyat-Cirebon.com, ilmuwan AS telah menemukan 6 virus corona baru dalam tubuh hewan primata tersebut.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Imbau Pemda Sediakan Lahan Pemakaman Khusus Jenazah Covid-19

Sebelumnya, pada 2014 lalu, Prancis pernah menandatangi perjanjian dengan Tiongkok guna membangun laboratorium penelitian mengenai penyakit menular biosafety level empat, level paling tinggi di Wuhan.

Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump pada Rabu, 15 April 2020 mengatakan pemerintahannya sedang berupaya mencari tahu apakah virus corona berasal dari salah satu laboratorium di Wuhan.

Baca Juga: Keluhkan Kualitas, Warga Desa Sukasenang Garut Terpaksa Buang Bansos BPNT

Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri Pompeo menegaskan Beijing "harus berterus terang" dengan apa yang mereka ketahui.

Adapun Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Miley pada Selasa, 14 April 2020 kemarin, mengatakan intelijen AS mengindikasikan bahwa virus corona kemungkinan terjadi secara alam.

Bukan seperti yang diciptakan di sebuah laboratorium di Tiongkok, namun tidak ada kepastian mengenai hal itu.

Baca Juga: Idap Penyakit Kanker, Pengisi Suara Ayah Shinchan Keiji Fujiwara Meninggal Dunia

Sementara itu, Washington Post melansir pada pekan ini, pejabat keamanan nasional di pemerintahan Trump telah lama mencurigai fasilitas penelitian di Wuhan sebagai sumber wabah virus corona.

Institut Virologi Wuhan, yang didukung oleh pemerintah Tiongkok, membantah rumor bahwa virus tersebut mungkin saja telah direka cipta di salah satu laboratorium, Wuhan atau mungkin berasal dari salah satu fasilitas semacam itu.

Rumor yang semakin liar ini membuat sejumlah negara tertarik untuk berkomentar, mengungkapkan apa yang mereka ketahui, begitupun dengan Prancis yang nampak pro Tiongkok.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah