Pertama Kalinya dalam 3 Dekade, PDB Tiongkok Menurun di Kuartal Pertama Akibat Covid-19

- 17 April 2020, 16:15 WIB
ILUSTRASI penurunan devisa, saham, ekonomi.*
ILUSTRASI penurunan devisa, saham, ekonomi.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Ekonomi Tiongkok menyusut pada kuartal Maret untuk pertama kalinya sejak tiga dekade.

Hal ini dikarenakan oleh virus corona yang telah menyebabkan pabrik ditutup dan pusat perbelanjaan pun dihentikan, tak hanya itu hal ini membuat jutaan orang kehilangan pekerjaannya.

Produk Domestik Bruto (PDB) turun 6,8 persen pada Januari hingga Maret. Penurunan itu lebih besar dari perkiraan analis yakni sebesar 6,5 persen.

Baca Juga: 1.000 Paket Sembako Dititipkan ke Polres Cimahi oleh Warga Tionghoa, Wujud Peduli Covid-19

Itu adalah penurunan pertama dalam sistem ekonomi Tiongkok sejak dimulainya catatan PDB pada tahun 1992.

Beijing menghadapi perjuangan berat untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi dan berusaha menghentikan PHK besar-besaran karena penyebaran virus corona.

Hal ini juga mengakibatkan mitra bisnis berkurang permintaannya dalam sektor dagang utama dan konsumsi lokal pun mulai merosot.

"Data PDB kuartal pertama masih berada dalam harapan, mencerminkan kebuntuanekonomi ketika seluruh mayarakat diisolasi," kata Kepala Ekonom yang berbasis di Sanghai di Industrial Bank, Lu Zhengwei seperti yang diberitakan situs Reuters. 

Baca Juga: Hati-hati! Ketahui 3 Zodiak yang Dikenal Sebagai Pasangan Pencemburu

Ia juga mengatakan selama fase berikutnya kurangnya permintaan secara keseluruhan menjadi perhatian.

Permintaan domestik belum sepenuhnya pulih karena konsumsi yang terkait dengan pertemuan sosial masih dilarang di tengah pandemi Covid-19 ini.

Namun, juru Bicara Biro Statistik Mao Shengyong mengatakan pada konferensi pers, bahwa kinerja ekonomiTiongkok pada kuartal jedua diperkirakan akan jauh lebih baik dari pada kuartal pertama ini.

Namun, konsumsi domestik yang lebih lemah, yang telah menjadi pendorong pertumbuhan terbesar, tetap menjadi perhatian, karena pendapatan melambat dan seluruh dunia jatuh ke dalam resesi.

Baca Juga: 3 Jurnalis Menghilang Selama 2 Bulan Usai Ungkap Kisah Kelam Kasus Covid-19 di Wuhan

Pendapatan disposable per kapita, setelah disesuaikan dengan inflasi, turun 3,9% dari tahun sebelumnya pada kuartal pertama.

"Untuk mengimbangi kelemahan dalam permintaan eksternal, kami akan melihat beberapa dukungan kebijakan akhir bulan ini atau awal Mei," ujar Ahli strategi multiaset senior di State Street Global Markets di Hong Kong.

Perkiraan ekonom untuk PDB kuartal pertama sangat bervariasi mengingat banyak ketidakpastian seputar dampak ekonomi dan sosial pandemi di Tiongkok.

Perhatian uatama bagi pembuat kebijakan adalah stabilitas sosial di antara 1,4 miliar warganya, di mana jutaan di antaranya bermigrasi dari daerah pedesaan ke kota untuk mencari pekerjaan setiap tahun.

Baca Juga: Ditayangkan dalam Jam Ramah Anak, KPI Tegur Program 'Jalan Batin Ningsih Tinampi'

Tingkat pengangguran perkotaan turun menjadi 5,9% di bulan Maret dari 6,2% di bulan Februari.

Namun, analis memperingatkan hampir 30 juta kehilangan pekerjaan tahun ini karena sulitnya kembali pekerjaan dan jatuhnya permintaan global.

Hal ini melampaui lebih dari 20 juta PHK yang terlihat selama krisis keuangan 2008-2009.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x