Desakan Kewaspadaan New York dan New Jersey saat Penyebaran Covid-19 Meningkat di AS

- 7 April 2020, 10:30 WIB
SEORANG Wanita sedang berdoa agar virus corona mereda di Amerika Serikat
SEORANG Wanita sedang berdoa agar virus corona mereda di Amerika Serikat /Reuters/ Nathan Layne

PIKIRAN RAKYAT- Hampir dua pekan New York menempati urutan pertama dengan angka terinfeksi paling banyak di dunia, seiring dengan fenomena ini, ragam kebijakan mulai diterapkan guna menekan angka penyebran.

Namun, New York dan New Jersey, bagian Amerika Serikat belum menapaki titik terang angka terinfeksi Covid-19.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, Gubernur New York dan New Jersey menunjukan tanda-tanda tentantif pada Senin, 6 April 2020, dimana wabah virus corona memperlihatkan angka peningkatan.

Baca Juga: Apresiasi Pernyataan Presiden Joko Widodo, ICW: Harus Jadi Teguran Bagi Menkumham

Diketahui, dari laman independent World Meter, angka kematian nasional mencapai 10.000 dan jumlah infeksi AS melampaui 350.000 jiwa, membuat rasa ketidakpuasan menyelimuti keduanya.

Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan, kematian di seluruh negara bagian yang berhubungan dengan virus corona mencapai 4.758, meningkat 599 dari hari Minggu, setara dengan peningkatan 594 dalam 24 jam sebelumnya. Sedangkan pada hari Jumat, jumlah korban tewas negara meningkat 630.

Penghitungan keseluruhan dari kasus yang dikonfirmasi di negara bagian, pusat pandemi AS, tumbuh sebesar 7 persen dari hari sebelumnya menjadi 130.680.

Baca Juga: Resmi Terpilih Jadi Ketua Mahkamah Agung, Mahfud MD Beri Selamat untuk Syarifuddin

Tetapi rawat inap ke unit perawatan intensif dan jumlah pasien yang menggunakan mesin ventilator untuk membuat mereka tetap bernafas semuanya telah menurun tanda-tanda bahwa krisis mungkin melandai.

"Meskipun tidak ada berita baik, kemungkinan perataan kurva lebih baik daripada peningkatan yang telah kita lihat," ujar Cuomo.

Sedangkan di negara bagian AS lainnya, New Jersey, Gubernur Phil Murphy mengatakan, upaya untuk meratakan kurva mulai membuahkan hasil, diketahui ada peningkatan sekitar 24 persen per hari kasus positif pada 30 Maret lalu.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 07 April 2020: Cisayong dan Tamansari akan Diguyur Hujan

Sehingga tingkat pertumbuhan melambat hingga 12 persen pada Senin, 6 April 2020 kemarin.

Sementara itu, New Jersey telah mengkonfirmasi lebih dari 41.000 kasus dan lebih dari 1.000 kematian akibat Covid-19, penyakit pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh virus.

Murphy memperingatkan bahwa jika kebijakan social distancing atau pembatasan sosial dan mencuci tangan tidak diterapkan, maka lonjakan kasus akan membanjiri sistem kesehatan dengan status 'bencana'.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 07 April 2020: Cisayong dan Tamansari akan Diguyur Hujan

Berbeda dengan Murphy, Cuomom menerapkan strategi agar negaranya tidak mundur dengan memperpanjang social distancing hingga 29 April sebuah perintah untuk menutup bisnis dan sekolah.

Ia juga menggandakan denda maksimum apabila mengabaikan aturan jarak sosial yakni sebesar 1.000 dolar atau 16,4 juta rupiah.

“Virus ini telah menendang bagian belakang kita, sekarang bukan waktunya untuk mengendur dari apa yang kita lakukan," tegas Cuomo.

Baca Juga: Status KLB Virus Corona di Kota Tasikmalaya Menggugah Dermawan, Bantuan Terus Berdatangan

Sebelumnya, model penelitian University of Washington yang merupakann salah satu dari beberapa otoritas kesehatan terkemuka, memproyeksikan 81.766 kematian akibat virus korona AS pada 4 Agustus, turun sekitar 12.000 dari proyeksi pada akhir pekan ini.

Sedangkan, para ahli medis Gedung Putih telah memperkirakan bahwa antara 100.000 hingga 240.000 nyawa penduduk Amerika Serikat tewas dalam pandemi ini, bahkan jika perintah untuk tinggal di rumah diikuti.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS World Meter Coronavirus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x