Minimnya ventilator membuat pihak rumah sakit putar otak mencari solusi. Rumah sakit Kota New York, Pusat Medis Universitas New York-Presbyterian, Columbia di Manhattan, telah memulai uji coba berbagi ventilator tunggal antara dua pasien.
Baca Juga: Antisipasi Peningkatan Jumlah PDP, Pemkab Tasikmalaya Siapkan Skenario Jika KLB Covid-19
New York, kota yang tidak pernah tidur itu menjadi pusat virus corona di Amerika Serikat minggu ini, gelombang besar infeksi berikutnya muncul menuju Louisiana, di mana permintaan akan ventilator telah berlipat ganda.
Sementara itu di New Orleans, kota terbesar di negara bagian itu diyakini telah memicu wabah itu karena perayaan Mardi Gras akhir bulan lalu.
Gubernur Louisiana John Bel Edwards mengatakan New Orleans akan kekurangan ventilator pada 2 April dan berpotensi kekurangan tempat tidur pada 7 April 2020 mendatang.
Baca Juga: Gunakan Alat Seadanya, Penyemprotan Disinfektan di Kabupaten Tasikmalaya Berjalan Masif
"Ini bukan dugaan, ini bukan teori yang lemah," kata Edwards dalam konferensi pers. "Inilah yang akan terjadi."
Namun hal ini dapat ditanggulangi jika jika kasus terus mengalami penurunan diiringi pemulihan pada pasien yang sedang dirawat.
Sekitar 80% dari pasien perawatan intensif Louisiana sekarang menggunakan mesin pernapasan, naik dari tingkat normal 30-40%, kata Warner Thomas, kepala eksekutif Ochsner Health System, kelompok rumah sakit negara bagian.
Baca Juga: Gunakan APD Lengkap Selama 8 Jam, MUI Keluarkan Fatwa Baru Tata Cara Salat Bagi Tenaga Medis Corona