Rand Paul Jadi Senator Amerika Serikat Pertama yang Positif Virus Corona, Senator Lain Minta 'Kerja di Rumah' Setelah Rampung RUU

- 23 Maret 2020, 21:05 WIB
RAND Paul.*
RAND Paul.* //Instagram.com/@drrandpaul/

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona seolah tak mengenal kalangan, jabatan atau pun status seseorang di masyarakat. Siapa pun bisa terkena, dan terinfeksi.

Kali ini, disampaikan langsung oleh Majelis Tinggi pada Kongres Amerika Serikat yang bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat sebagai majelis rendah dalam membentuk lembaga legislatif, seorang senatornya, Rand Paul dinyatakan positif virus corona.

Rand Paul menjadi anggota pertama Senat yang mengumumkan bahwa dirinya menderita Covid-19, seiring dengan jumlah kasus penyakit mematikan itu terus mengalami peningkatan di negeri Paman Sam.

Baca Juga: Soal Temuan 160 Ton Gula Pasir di Gudang Distribusi Tasikmalaya, Polisi Pastikan Hal tersebut Bukan Penimbunan

Diberitakan Reuters, Senator Republik dari Kentucky yang berusia 57 tahun itu tidak memiliki gejala virus corona. Namun dirinya menjalani tes sebagai bentuk kewaspadaan mengingat perjalanan terakhirnya, menurut sebuah pernyataan, yang disampaikan ketika Senat bersiap untuk membahas RUU bantuan ekonomi besar-besaran.

Karena kasus positif yang menimpa Rand Paul, Senator AS lainnya mengarantina diri sebagai tindakan pencegahan dalam beberapa pekan terakhir.

Dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat juga diketahui dinyatakan positif terjangkit virus yang menular dengan cepat itu.

Baca Juga: Dinilai Bisa Mengurangi Angka Kematian, Hyundai Mobis Kembangkan Mobil dengan Sistem Indera

Meluasnya virus corona di Senat AS mengancam mempersulit upaya para pembuat undang-undang untuk mengesahkan undang-undang pengeluaran yang bertujuan untuk menopang perekonomian negara ketika krisis melanda sebagian besar negara.

Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell mengatakan pada Minggu soal rencananya untuk mengajukan legislasi untuk pemungutan suara pada Senin. Rencana itu pun didukung oleh Senator Republik, John Thune.

"Saya pikir itu menambah rasa urgensi. Saya pikir itu menciptakan lebih banyak keadaan darurat bagi kita untuk menghadapinya, jadi saya tidak berpikir kita benar-benar punya pilihan selain menyelesaikannya besok," kata John Thune.

Baca Juga: Perangi Wabah Covid-19, Lingkungan Kerja ASN di Tasikmalaya Disemprot Disinfektan

Para anggota DPR yang dipimpin Demokrat, yang juga harus memberikan suara untuk langkah itu jika lolos dari Senat yang dipimpin Partai Republik, juga telah mengangkat masalah jarak fisik dan risiko dengan pemilihan langsung. Pihaknya juga telah mendesakkan opsi lain dalam menghadapi pandemi ini.

"Kami mungkin kekurangan kuorum segera jika Pemimpin (McConnell) tidak menyadari urgensi pemungutan suara jarak jauh," kata Senator Demokrat Brian Schatz.

"Senat masih harus melakukan tugasnya, tetapi tidak ada alasan kita harus melakukannya di ruang berlapis emas dan saling menginfeksi, membahayakan kemampuan kita untuk mengeluarkan undang-undang."

Baca Juga: Atasi Masyarakat yang Nakal Tak Taat Aturan di Tengah Wabah Covid-19, Pemerintah Malaysia Turunkan 50.000 Personel

Ditambah lagi dengan banyak anggota Kongres yang berusia 60 tahun atau lebih, kelompok ini diperingatkan pejabat kesehatan masuk dalam kategori risiko yang lebih besar untuk bisa terkena virus, bersama dengan mereka yang memiliki riwayat kesehatan lainnya.

Mengenai persoalan undang-undang, Senator Republik Susan Collins dan Bill Cassidy mengatakan anggota parlemen harus segera menyelesaikan RUU pengeluaran dan perubahannya.

"Kita harus menjaga jarak kita tetapi setelah kita menyelesaikan tugas kita, setiap kali kita menyelesaikan tugas kita, kita harus melakukan apa yang diminta dari setiap warga Amerika, yaitu tinggal di rumah," kata Cassidy.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x