Belum Usai Soal Kasus Virus Corona, Tiongkok Kini Harus Putar Otak Atasi Penumpukkan Limbah Medis

- 6 Maret 2020, 10:34 WIB
Tiongkok hadapi masalah lain, yakni limbah medis yang bisa ratusan ton dalam seminggu, selain virus corona
Tiongkok hadapi masalah lain, yakni limbah medis yang bisa ratusan ton dalam seminggu, selain virus corona /www.sixthtone.com
PIKIRAN RAKYAT - Menggunakan masker dalam menjalani kegiatan sehari-hari telah menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan virus corona.
 
Namun, siapa menyangka dampak yang ditimbulkan akibat masker yang hanya bisa digunakan satu kali pakai itu berpotensi pula bagi lingkungan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari South China Morning Post, akibat virus corona yang semakin mewabah, masker yang dibuang (limbah masker, red.) kini jumlahnya mencapai jutaan bahkan miliaran.
 
Baca Juga: Sempat Viral Ka'bah Sepi Jemaah dan Larangan Umrah Setahun, Arab Saudi Umumkan Kasus Kedua Virus Corona

Hal ini tentu membuat pihak berwenang Tiongkok harus putar otak membatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan olehnya. Kemampuan pengolahan limbah medis negara yang tidak memadai juga mendapat sorotan.

Otoritas lingkungan dan kesehatan mengatakan, masker dan alat pelindung lainnya, terutama barang yang digunakan oleh tenaga medis dan orang yang terinfeksi virus corona, kian menumpuk.

Limbah-limbah tersebut harus diperlakukan sebagai limbah klinis dan disterilkan sebelum dibakar pada suhu tinggi di fasilitas khusus.
 
Baca Juga: Resmikan Gedung Baru MUI Jabar, Ridwan Kamil: Bangunan ini Jadi Representasi Umat Islam Terbesar di Indonesia

Belum diketahui secara pasti jumlah masker yang dibuang, dilaporkan bahwa volume limbah medis di Wuhan, kota tempat virus corona bermula pada bulan Desember lalu, telah meningkat empat kali lipat lebih dari 200 ton sehari minggu lalu.

Sementara itu, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional mengatakan, permintaan untuk masker bedah melonjak di seluruh dunia.
 
Produsen Tiongkok memproduksi sekitar 116 juta per hari, dimana angka ini mengalami peningkatan 12 kali lipat selama sebulan terakhir.
 
Baca Juga: Lagi, Malaysia Umumkan Pasien Virus Corona Bertambah Lima Orang, Jumlahnya Kini Mencapai 55 Kasus

Melihat kasus terinfeksi virus corona, sampai Jumat 6 Maret 2020 pukul 10.00 WIB, data pada laman World Meter menunjukan angka 98.421, dengan jumlah lebih dari 80 ribu orang di Tiongkok terinfeksi dan sebanyak 3.072 orang dinyatakan meninggal dunia.

Tiongkok menempati urutan pertama dari 89 negara dan wilayah terinfeksi.

Krisis virus corona telah menyebabkan lonjakan drastis volume limbah medis. Sementara jumlah insinerator yang dimiliki Tiongkok untuk pengolahan limbah medis tidak dipublikasikan. ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x