Perumahan Baru Bersubsidi Diubah jadi Pusat Karantina Virus Corona, Ratusan Warga Hong Kong Lakukan Unjuk Rasa

- 17 Februari 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi demonstrasi Hong Kong akibat virus corona.*
Ilustrasi demonstrasi Hong Kong akibat virus corona.* //Reuters/Tyrone Siu

PIKIRAN RAKYAT  - Ratusan warga Hong Kong melakukan aksi unjuk rasa pada Minggu, 16 Februari 2020. Mereka menolak tinggal dalam rumah di tengah situasi wabah virus corona yang kian berbahaya, terutama bagi wilayah Hong Kong yang amat dekat dengan daratan Tiongkok.

Dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Reuters, aksi unjuk rasa itu didasarkan pada rencana pemerintah untuk mengubah beberapa bangunan perumahan baru bersubsidi untuk digunakan sebagai pusat karantina sementara bagi para pasien virus corona.

Baca Juga: Pulangkan Mahasiswa asal Papua Barat dari Tiongkok Setelah Jalani Obervasi di Natuna, Presiden Joko Widodo Banjir Pujian

Penyebaran virus corona ini telah dianggap sebagai pembuka jalan bagi para pendemo yang berbulan-bulan tidak pergi demo dan orang-orang pun memilih tinggal di rumah karena khawatir pada wabah virus corona.

Penggunaan bangunan perumahan bersubsidi sebagai pusat karantina telah menghidupkan kembali para pendemo yang anti-pemerintah di kota yang dikuasai Tiongkok tersebut.

Unjuk rasa itu diikuti sekitar lebih dari 100 orang yang dilakukan di tengah terjangan hujan di distrik New Territories, Fo Tan.

Baca Juga: Sering Jadi Langganan Banjir, Permukiman Desa Tanjungsari Kembali Tergenang Akibat Luapan Sungai Cikidang dan Citanduy

Distrik yang tengah membangun perumahan baru bersubsidi tersebut diduga akan digunakan pemerintah Hong Kong sebagai pusat karantina.

Polisi anti huru hara pun telah diturunkan untuk menangani pasukan unjuk rasa tersebut.

Seorang ibu berusia 38 tahun mengatakan, ia telah menunggu delapan tahun untuk menempati rumahnya di Chun Yeung Estate dan mengharapkan segera mendapatkan kuncinya pada akhir bulan ini.

Baca Juga: Kaya Akan Manfaat, 7 Cara Gunakan Madu untuk Bantu Turunkan Berat Badan

"Tidak ada konsultasi dan kami tidak tahu berapa lama mereka akan menggunakan Chun Yeung Estate. Itu sebabnya kami sangat marah," ujar wanita yang memiliki dua anak tersebut.

Hal senada dituturkan oleh seorang ayah dua anak bernama Koby, ia menyatakan rasa frustrasinya karena tidak diberi tahu durasi waktu perumahan umum bersubsidi itu digunakan sebagai pusat karantina.

“Saya sudah menunggu delapan tahun. Saya punya dua anak yang belajar di taman kanak-kanak dan sudah memindahkan mereka ke sekolah di Fo Tan,” kata pria yang berusia 36 tahun tersebut.

Baca Juga: Demam Drakor Crash Landing On You, Annisa Pohan Unggah Foto Halu Bandingkan Dirinya dengan Son Ye Jin

Harga properti di Hong Kong memang salah satu yang termahal di dunia, sehingga memiliki rumah adalah impian bagi banyak orang dan tak aneh, frustrasi atas perumahan telah memicu protes di masa lalu.

Kebanyakan dari warga Hong Kong memercayai bahwa keputusan pemerintah selalu dipengaruhi oleh campur tangan Beijing, sehingga mereka selalu mengkritik kebijakan atau aturan yang dikeluarkan Pemerintah Hongkong yang dipimpin Carrie Lam itu.

Padahal hari Jumat lalu, pemerintah berusaha menenangkan keluarga yang telah dialokasikan menempati flat di Fo Tan Estate dengan menjanjikan subsidi khusus.

Baca Juga: Virus Corona Dikabarkan Sudah Masuk ke Tanah Suci, Berikut Penjelasan Kedubes Arab Saudi

Sedangkan, tiga minggu yang lalu para pengunjuk rasa berusaha membakar lobi gedung perumahan baru bersubsidi di New Territories yang telah direncanakan oleh pihak berwenang untuk digunakan sebagai fasilitas karantina sehingga Pemerintah membatalkan rencana itu.

Hong Kong sendiri telah memiliki 57 kasus virus corona yang dikonfirmasi. Satu orang telah meninggal karenanya di pusat kota Hong Kong.

Atas sebab itu, beberapa orang Hong Kong telah meminta pemerintah kota untuk menutup perbatasan dengan daratan untuk memblokir virus tetapi Carrie Lam tidak memerdulikan itu.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x