Imbas Virus Corona, Tiongkok Dapat Serangan Rasisme dan Xenofobia

- 6 Februari 2020, 17:23 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /ANTARA/

Tak hanya itu, flatform tersebut juga menulis bahwa sekolah-sekolah di Eropa saling menukar siswa dan restoran di Korea Selatan menolak pelanggan Tiongkok.

Ada pula eorang selebritas Tionghoa-Amerika bernama Michelle Phan yang mengatakan dia menjadi target dengan rentetan rasisme di Twitter di tengah ketakutan akan virus corona.

Di dalam salah satu contoh pertanyaan rasis, Michelle menjawab: ‘Mengapa beberapa dari Anda menyuruh saya kembali makan kelelawar? Saya orang Amerika, Anda orang bodoh.'

Baca Juga: Kabid Pengawasan LJK OJK Tasikmalaya Sebut Perkembangan IJK di Priangan Timur Meningkat

Laporan-laporan yang disebutkan di atas hanyalah beberapa contoh, tetapi sentimen rasis yang menargetkan orang-orang Asia, terutama Tiongkok bermunculan di berbagai tempat di seluruh dunia.

Pada saat ketakutan dan ketidakpastian menjadi penting untuk tetap rasional. Pertama, virus tidak menghormati batas.

Meskipun Kota Wuhan di Tiongkok adalah pusat penyebaran dan menurut angka resmi terbaru telah menginfeksi lebih dari 24.000 orang dan membunuh sekitar 500 orang, virus ini bukan 'virus Tiongkok.' Virus ini berasal dari Tiongkok dan telah menyebar dengan cepat, tapi ini pertarungan global.

Baca Juga: Luput dari Perhatian Pemerintah, Kondisi Sekolah di Desa Bojongkapol Tasikmalaya Berlantaikan Tanah dan Beratapkan Asbes

Kedua,  salah dan berbahaya untuk mengasosiasikan populasi tertentu dengan sesuatu seperti virus corona. Virus corona tentu berbahaya, tetapi ketakutan yang memicu rasisme anti-Tiongkok ini dapat memiliki konsekuensi berbahaya bagi seluruh dunia.

Sehingga harusnya, warganet dunia harus berbuat lebih banyak untuk menghadapi pecahnya sentimen anti-Tiongkok selama krisis ini.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: China News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah