PR TASIKMALAYA – Ketua junta Myanmar duduk dengan seorang tokoh senior terkemuka dari partai Aung San Suu Kyi yang dikudeta.
Pertemuan antara junta Myanmar dan tokoh terkemuka partai Aung San Suu Kyi itu terjadi pada Minggu, 5 Desember 2021 waktu setempat dan merupakan pertemuan penting pertama sejak kudeta Februari.
Militer menggulingkan Aung San Suu Kyi dan partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dari kekuasaan, mendorong banyak sekutu politik terdekatnya bersembunyi sementara yang lain telah ditangkap.
Junta menuduh kecurangan pemilu dalam pemilihan tahun lalu sebagai pembenaran untuk kudeta, tetapi sebagian besar negara itu memberontak secara terbuka menyerukan kembalinya demokrasi.
Baca Juga: HRS Mengutuk Penembak 6 Anggota Laskar FPI, Husin Shihab: Doa Macam Begini...
Kepala Junta, Min Aung Hlaing, bertemu dengan politisi lama dan pendukung NLD Tin Oo, yang dalam beberapa tahun terakhir telah mundur dari lanskap politik karena usia tua dan kesehatan yang buruk.
"Min Aung Hlaing memberi tahu U Tin Oo bahwa perawatan kesehatan dapat diberikan jika perlu, dan rumah sakit militernya akan membantu," ujar tim informasi junta, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia.
Tin Oo, seorang mantan jenderal angkatan darat berusia 94 tahun dan salah satu pendiri NLD, digambarkan mengenakan pin partainya selama pertemuan dengan Min Aung Hlaing, yang semuanya tersenyum di hadapan warga sipil.
Baca Juga: Ketua MUI Pusat Tawarkan Ikuti Standarisasi Dai ke KASAD Jenderal Dudung Jika Mau Ganti Profesi