PR TASIKMALAYA - Militer Sudan membebaskan Perdana Menteri Abdalla Hamdok pada Minggu 21 November 2021.
Militer Sudan juga berbanji pihaknya akan membebaskan tahanan politik lainnya setelah berminggu-minggu dalam tahanan setelah terjadinya kudeta oleh pihak militer.
Kendati demikian, aksi protes dan unjuk rasa di Sudan terus berlanjut.
Hal ini dikarenakan ada perjanjian yang ditandatangani dalam pembebasan Perdana Menteri oleh pihak militer Sudan.
Baca Juga: Seo Ye Ji Comback Lewat Drama Eves Scandal Setelah 7 Bulan Vakum Akibat Skandal
Dilansir Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Pemimpin Militer Jenderal Abdel Fattah al-Burhan menandatangani perjanjian dengan Abdalla Hamdok.
Perjanjian itu menyatakan bahwa Abdalla Hamdok akan memimpin pemerintahan sipil teknokrat untuk masa transisi.
Abdalla Hamdok mengatakan dirinya menyetujui kesepakatan itu untuk mencegah lebih banyak korban. Abdalla Hamdok berpendapat bahwa nyawa rakyat Sudan sangat berharga.
Baca Juga: 3 Zodiak Ini Memiliki Minggu Hebat pada 22-28 November 2021, dari Capricorn hingga Pisces