Di lokasi itu, ribuan orang berkumpul setiap harinya agar bisa melarikan diri dari negara mereka semenjak Kabul jatuh ke tangan Taliban.
Kemudian, bom kedua meledak di sebuah hotel yang berada dekat dari bandara.
Secara keseluruhan, jumlah korban tewas pada Kamis malam, 26 Agustus 2021, mencapai 90 orang dengan 150 korban luka dan diperkirakan akan bertambah.
Presiden AS Joe Biden mengungkapkan dalam pidatonya di Gedung Putih bahwa pengeboman itu adalah ulah anggota ISIS di Afghanistan yang dikenal sebagai ISIS Khorasan atau ISIS-K.
Baca Juga: Dianggap Lecehkan BTS, ARMY Ramai-ramai Boikot Majalah Billboard!
Serangan tersebut menjadi salah satu hari yang paling banyak menelan korban tentara AS di Afghanistan dalam 20 tahun.
Joe Biden berduka dan menangis atas tewasnya para tentara AS dan bersumpah akan membalas mereka yang menjadi pelaku insiden tersebut.
Presiden AS itu juga tidak akan berhenti menarik warganya dan warga Afghanistan dari Kabul.
Baca Juga: 7 Petugas Polisi Gugat Donald Trump Atas Kekerasan yang Terjadi di Capitol AS