Pada 16 April 2021, orang tua yang marah melakukan protes di luar sekolah di Medan yang menyerukan penyelidikan penuh dan meminta seluruh staf untuk bekerja sama dengan pihak berwenang setempat.
Mereka juga memegang rambu-rambu yang meminta kepala sekolah yang belum ditangkap untuk sipecat.
Korban mengatakan dia bangga dengan putrinya yang telah angkat bicara dan bahwa keluarganya merasa harus melaporkan pelecehan tersebut kepada pihak berwenang karena takut korban lain akan terpengaruh dimasa depan.
Baca Juga: Sindir Penemuan Barang Bukti di Bekas Markas FPI, Dedek Prayudi Sindir Balik Fadli Zon
"Jumlah korban yang maju mungkin saja puncak gunung es, jadi dia harus dihentikan kalau tidak ia akan melakukannya lagi," katanya.
Dia adalah gurunya tetapi selama dua tahun ia memperlakukan putriku seperti binatang.
"Kami berharap sekolah menjadi tempat teraman bagi para orang tua untuk mendidik anaknya," ujar Sibrani.
Baca Juga: Hibur Anak Panti Asuhan, KASA Tasikmalaya Ajarkan Senam Otak 'Si Tommy'
"Tapi kasus ini menunjukan bagaimana sekolah yang mengaku mempromosikan nilai-nilai agama yang kuat bisa menjadi rumah yang menakutkan," pungkasnya.***