Turki Supply Sumber Daya ke Azerbaijan, AS: Diperlukan Resolusi Diplomatik

16 Oktober 2020, 21:29 WIB
Mike Pompeo. /Instagram/@secpompeo

 

PR TASIKMALAYA - Pertikaian Nagorno-Karabakh di lokasi yang dekat dengan jaringan pipa di Azerbaijan yang membawa gas dan minyak ke pasar global, memicu kekhawatiran di Eropa dan Amerika Serikat.

Dimana ada kekhawatiran bahwa Turki dan Rusia, yang berselisih tentang Suriah dan Libya, akan terseret.

Turki telah vokal dalam mendukung Baku, meningkatkan ekspor militernya ke sana enam kali lipat tahun ini.

Baca Juga: Soal Ganti Nama Provinsi Jawa Barat, Komisi I DPRD Jabar: Sunda itu Identik Dengan Bahasa dan Budaya

Rusia, yang menjadi perantara kesepakatan gencatan senjata akhir pekan lalu, memiliki pakta pertahanan dengan Armenia.

Pompeo mengatakan Turki telah memperburuk konflik dengan memberikan sumber daya ke Azerbaijan.

"Diperlukan sebuah resolusi diplomatik, daripada negara pihak ketiga datang untuk meminjamkan senjata mereka" katanya dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam Reuters.

Baca Juga: Kembali Eksplorasi Gas Alam di Perairan Mediterania, Turki Tuai Kecaman Negara Uni Eropa

Turki telah membantah kritik dari sekutu NATO dan menuduh Armenia menduduki wilayah Azeri. Armenia menuduh Azerbaijan mencoba menduduki Nagorno-Karabakh.

Konflik antara dua bekas republik Soviet tersebut berpotensi menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada ekonomi kawasan, yang sudah berada di bawah tekanan karena pandemi Covid-19.

Dengan 43.280 kasus Covid-19, Azerbaijan mengatakan akan menutup kelas sekolah menengah dan menutup sistem kereta bawah tanah di ibu kota Baku antara 19 Oktober dan 2 November.

Baca Juga: Bentrokan Kembali Terjadi, Gencatan Senjata Nagorno-Karabakh Menjadi Sulit

Armenia, dengan populasi di bawah 3 juta - kurang dari sepertiga Azerbaijan - melaporkan 61.460 kasus Covid-19 hingga hari Jumat, 16 Oktober 2020.

Bank Dunia memperkirakan ekonomi Armenia akan menyusut 6,3 persen tahun ini, sementara Azerbaijan memperkirakan akan mengalami kontraksi 4,2 persen, tetapi proyeksi telah disusun sebelum pertempuran dimulai. ***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler