Menabung untuk Berobat, Uang Senilai Rp 320 Juta Milik Seorang Ayah Habis oleh Sang Anak untuk PUBG

8 Juli 2020, 08:00 WIB
Bermain Game Online PUBG, Remaja di India Habiskan Tabungan Orang Tuanya.* /Antaranews/.*/Antaranews

PR TASIKMALAYA - Seorang anak remaja di Punjab menghabiskan hampir Rs 16 lakh (Rp 328 Juta) dari rekening bank orang tuanya.

Ia menggunakan uang itu untuk game battle royale yang populer dan lebih dikenal sebagai PUBG.

Jumlah besar uang dihabiskan untuk membeli item dalam aplikasi, termasuk artileri, tiket untuk turnamen, dan amunisi virtual selama sebulan.

Baca Juga: Geram dengan Kelakuan Netizen Indonesia Soal Guyonan Upin & Ipin, Warga Malaysia: Kami Membencinya!

Orang tuanya mengklaim bahwa jumlah yang sangat besar itu ia sisihkan sebagai tabungan untuk biaya pengobatan dirinya.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs India Today, bocah 17 tahun yang berbasis di Khagar mengatakan kepada orang tuanya bahwa ia akan menggunakan ponsel untuk belajar online.

Namun ternyata, bocah itu malah bermain PUBG Mobile secara berlebihan di Smartphone ayahnya.

Saat melakukan transaksi online, detail rekening bank dan detail kartu sebagian besar tersimpan di smartphone untuk digunakan nanti oleh orang tuanya.

Baca Juga: Diserang Balik Sang Mantan Istri, Vicky Prasetyo Resmi Ditahan di Rutan Salemba Jakarta Pusat

Namun Bocah itu tahu bahwa rekening bank ayahnya terhubung dengan Smartphone yang ia gunakan selama satu bulan untuk membeli berbagai barang PUBG Mobile.

Menurut sang ayah, bocah itu melakukan transaksi di PUBG Mobile dan menghapus pesan-pesan dari bank, karena itu debet tetap tidak diketahui oleh mereka.

Ia kemudian mengetahui transaksi itu setelah ia dan istrinya meninjau laporan bank.

Ayah remaja itu mengatakan bahwa ia memiliki penyakit dan sejumlah besar uang yang disimpan itu akan digunakan untuk perawatannya.

Baca Juga: Optimalisasi SDM Lima Tahun ke Depan, Kemenkeu Hentikan Lowongan untuk CPNS dan Mahasiswa STAN

Tak cukup menghabiskan uang yang ditabung ayahnya untuk biaya pengobatan, remaja itu juga mengosongkan dana tabungan ibunya dan rekeningnya sendiri.

Bocah itu tidak hanya melakukan transaksi dari tiga akun yang berbeda, milik ayahnya, ibu, dan dia, tetapi dia juga mengganti uang di antara tiga akun untuk menghindari orang tuanya mencurigai adanya perubahan dalam saldo akun.

"Setelah kami menerima detail dari bank, saya menemukan bahwa pada beberapa kesempatan, ia melakukan penggantian sejumlah dari satu bank ke bank lain untuk menghindari saldo yang kosong. Dia menggunakan telepon ibunya untuk beberapa waktu dan dia tidak terlalu waspada untuk memperhatikan hal ini," ujar sang ayah.

Setelah kejadian yang mengejutkan itu, sang ayah menyuruh bocah itu bekerja di bengkel skuter.

Baca Juga: Meninggal di Ambulan, Jenazah Pasien Virus Corona Terlihat Dibuang oleh Dua Tenaga Medis di Jalanan

"Aku hanya tidak bisa membiarkan dia duduk diam di rumah dan tidak bisa memberinya ponsel bahkan untuk belajar. Dia bekerja di bengkel skuter sehingga dia menyadari betapa sulitnya untuk mendapatkan uang. Aku sekarang putus asa tak bisa menyelamatkan uang untuk masa depan anak saya," ujarnya.

PUBG Mobile mengalahkan game-game lain yang telah meraup pemasukan tertinggi di bulan Mei dan Juni, menurut Sensor Tower.

Sumber utama pendapatan ini sebagian besar adalah pembelian yang dilakukan pada aplikasi untuk Unknown Cash (UC) yang digunakan untuk membeli barang-barang seperti artileri, amunisi segar, dan tiket ke turnamen.

Baca Juga: Tawarkan Medali Bagi Petugas Medis Spanyol, Pebulutangkis Carolina Marin: Mereka Pahlawan

Permainan royale hit battle juga telah dikutip sebagai salah satu alasan remaja meninggal karena bunuh diri sejak lama.

Karena efek buruknya pada kesehatan fisik dan psikologis anak-anak, PUBG baru-baru ini dilarang oleh Pakistan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: India Today

Tags

Terkini

Terpopuler