Tikam 6 Orang di Sebuah Taman, Pelaku Sebelumnya Sempat Mengucapkan Kalimat Takbir

30 Juni 2020, 15:15 WIB
Ilustrasi pembunuhan.* /PIXABAY/PublicDomainPictures

PR TASIKMALAYA - Khairi Saadallah (25) diduga menyerang James Furlong (36), David Wails (49), dan Joseph Ritchie-Bennett (39), pada Sabtu, 20 Juni 2020.

Saadallah juga dituduh berusaha membunuh teman mereka Stephen Young, Patrick Edwards dan Nishit Nisudan, yang juga duduk di taman selama serangan yang berlangsung kurang dari dua menit itu.

Young membutuhkan 28 jahitan setelah dia ditikam sekali di kepalanya sementara Edwards ditusuk dari belakang dan Nisudan menderita luka di wajah dan tangannya.

Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, Para Ahli Konfirmasi Virus Baru di Tiongkok yang Bisa Picu Pandemi Berikutnya

Saat ini mereka semua telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit yang merawatnya.

Jaksa Jan Newbold mengatakan kepada pengadilan bahwa Saadallah dituduh telah membeli senjata pembunuh, pisau dapur besar, dari supermarket sehari sebelum serangan, yang dinyatakan sebagai insiden teroris.

Dia mengatakan dia mulai menikam korban tanpa peringatan atau provokasi apapun.

"Pada saat kejadian, terdakwa terdengar meneriakkan kata-kata 'Allahu Akbar' (Tuhan Maha Besar)," ujar Newbold dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs The Sun. 

Baca Juga: Menjadi Salah Satu Pembunuh dalam Kematian George Floyd, Kueng Akui Dirinya Tak Bersalah

Saadallah, dari Basingstoke Road, Reading, didakwa atas tuduhan pembunuhan dan tiga percobaan pembunuhan selama sidang yang berlangsung kurang dari 10 menit.

Hakim Agung Emma Arbuthnot mengembalikannya ke tahanan sampai hari Rabu 24 Juni 2020, ketika dia akan muncul di Old Bailey.

"Saya akan mengirimkan kasus ini ke Pengadilan Kriminal Pusat, Old Bailey. Anda akan berada di sana, pasti, melalui tautan video yang ada," ujarnya pada Saadillah.

Serangan itu dinyatakan sebagai insiden terorisme oleh Wakil Asisten Komisaris Dean Haydon, koordinator nasional senior untuk Pemolisian Pencegahan Terorisme, dan Pemolisian Pencegahan Terorisme Tenggara terus memimpin penyelidikan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler