Imbas Pembunuhan Jurnalis Kashoggi, Perang Dingin Turki dan Arab Saudi Makin Memburuk

- 21 April 2020, 07:30 WIB
Ketegangan meningkat tajam setelah agen Saudi membunuh Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018
Ketegangan meningkat tajam setelah agen Saudi membunuh Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018 /(AFP / File foto)


PIKIRAN RAKYAT - Perselisihan terkait pembunuhan jurnalis Jamal Kashoggi pada 2018 lalu di konsulat Arab Saudi di Istanbul, membuat hubungan kedua negara menjadi sangat buruk, yaitu Turki dan Arab Saudi serta Uni Emirat Arab.

Otoritas Turki memutuskan untuk memblokir sejumlah situs berita Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sebagai langkah balasan, karena kantor berita Turki telah diblokir terlebih dahulu di Arab Saudi, Minggu, 19 April 2020.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, pengguna internet Turki sebelumnya tidak diberi tahu terkait wacana pemblokiran kedua situs ini.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 21 April 2020: Culamega dan Cipedes Waspada Hujan Ringan

Hingga salah satu pengguna yang sempat membuka akses situs berita Arab Saudi, SPA, kantor berita UAE, WAM, dan sejumla situs lainnya, mereka mendapat pesan yang bertuliskan bahwa situs-situs tersebut diblokir pihak berwenang Turki.

Diketahui, Independent Turkish merupakan salah satu situs berita Turki dari media independen yang berbasis di London dan dijalankan oleh perusahaan asal Arab Saudi, menjadi salah satu laman internet yang di blokir.

"Kami yakin bahwa ketegangan antara Arab Saudi dan Turki terlukiskan dengan apa yang kami alami," kata editor Nevzat Cicek, yang juga menyebut bahwa pemblokiran itu terlihat seperti upaya balasan terhadap Arab Saudi.

Baca Juga: Reagen PCR Tiba Kurang dari 24 Jam, Doni Monardo: Segera Distribusikan

Namun, Kementerian Peradilan Turki tidak bersedia berkomentar terkait hal ini, sementara kantor media pemerintahan Arab Saudi juga belum memberikan respon.

Pekan lalu, Arab Saudi lebih dulu memblokir akses terhadap beberapa situs media Turki, termasuk milik lembaga penyiaran negara TRT dan kantor berita Anadolu.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x