Tuduh Lakukan Sabotase, Australia Sebut Tiongkok Tak Mau Negara Barat Terlebih Dahulu Membuat Vaksin

8 Juni 2020, 17:10 WIB
SENATOR AS dari Partai Republik Rick Scott.* /NBC News/

PR TASIKMALAYA - Perseteruan antara Australia dan Tiongkok tak kunjung usai.

Hal itu terjadi sejak munculnya pandemi Covid-19 yang membuat berbagai negara kini ikut memanas dan saling tuduh satu sama lain.

Sama halnya seperti Australia yang juga menuduh Tiongkok terkait asal usul Covid-19, dan pada akhirnya mengajukan rencana penyelidikan Internasional terkait asal mula Covid-19.

Baca Juga: Pelaku Melakukan secara Sengaja, Seekor Sapi Diberi Pakan Campur Petasan hingga Rahangnya Meledak

Kini pihak Australia juga menuduh bahwa Tiongkok tengah melakukan sabotase pada pengembangan vaksin dunia.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Amerika Serikat memiliki bukti bahwa Tiongkok sedang mencoba untuk memperlambat atau menyabotase pengembangan vaksin COVID-19 oleh negara-negara Barat.

Demikian yang disampaikan oleh Senator Republik Australia Rick Scott, Minggu 7 Juni 2020.

“Kita harus menyelesaikan vaksin ini. Sayangnya kami memiliki bukti bahwa komunis Tiongkok berusaha menyabotase kami atau memperlambatnya,” kata Scott.

Baca Juga: Ingin Akhiri Kerusuhan Sipil di AS, Trump Disebut akan Kerahkan 10.000 Tentara di Washington

Ia mengatakan bahwa Tiongkok tidak inginpembuatan vaksin didahului oleh negara-negara Barat.

"Tiongkok tidak ingin kita melakukannya terlebih dahulu, mereka telah memutuskan untuk menjadi musuh bagi Amerika dan saya pikir untuk demokrasi di seluruh dunia," tambahnya.

Ditanya bukti apa yang dimiliki Amerika Serikat, Scott menolak untuk memberitahukan secara rinci.

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Dilakukan Tanpa Tatap Muka, Kemendikbud: Prioritas Utama Ialah Kesehatan

Namun ia meyakinkan bahwa informasi itu datnag melalui komunitas intelijen.

“Vaksin ini sangat penting bagi kita semua agar perekonomian kita kembali berjalan. Apa yang saya benar-benar percaya adalah apakah Inggris melakukannya lebih dulu atau kita melakukannya dulu, kita akan berbagi. Tiongkok Komunis, mereka tidak akan berbagi," ujarnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler