PIKIRAN RAKYAT - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengusulkan untuk memanfaatkan teknologi dalam membantu Israel menyesuaikan diri dengan rutinitas baru ketika Lockdown mulai dilonggarkan.
Ia memberikan usul untuk memasang microchip pada anak-anak sebagai langkah untuk mencegah aksi pedofilia pada anak.
Alarm pada microchip itu akan berbunyi jika ada seseorang yang terlalu dekat dengan anak tersebut.
Baca Juga: Calon Bupati Tasik Salurkan 5.000 Paket ke Guru Ngaji dan Kiai, Sebut Mereka Tak Tersentuh Bantuan
"Saya berbicara dengan kepala teknologi kami untuk menemukan langkah-langkah yang baik di Israel, seperti sensor. Misalnya, setiap orang, setiap anak akan memiliki sensor yang akan membunyikan alarm," ujarnya dikutip oleh PikiranRakyat-Cirebon dari Jpost.
Dalam hal ini, Kantor Perdana Menteri juga ikut bersuara dan mengungkap jika hal itu dilakukan tidak akan melalui basis data.
Melainkan dari teknologi sederhana yang dapat memberi tahu warga tentang jarak.
"Sebuah ide yang dapat membantu menjaga jarak sosial, dan tidak akan ada pelanggaran privasi," ujar kantor PM.
Baca Juga: Cek Fakta: Dikabarkan Pasien Corona di Surabaya Kabur ke Rumah Suami Siri, Simak Faktanya
Namun tak sejalan dengan pemikiran tersebut, Pakar Ketahanan Siber, Einat Meron seakan menolak ide itu dengan menyebut bahwa pemasangan chip pada anak-anak akan sulit juga berbahaya.
"Akan sulit untuk melakukannya kepada lebih dari satu juta anak sekolah yang kembali ke lembaga pendidikan mereka untuk memastikan satu siswa duduk pada jarak dua meter dari yang lain. Itu adalah fiksi dan berbahaya," ujar Einat Meron.
Meron juga menambahkan, ide perdana menteri secara teoritis cukup baik, namun meskipun microchip yang peka jarak seperti itu ada dalam kendaraan, itu berbeda pada manusia.
Dalm hal ini Meron menegaskan terkait keamanan yang harus ditingkatkan jika memang hal ini dilakukan.
Baca Juga: Sempat Menurun Drastis, Kasus Covid-19 di Korsel Melonjak akibat Klaster Kelab Malam
"Jika informasi dengan lokasi anak-anak diunggah ke internet, seorang pedofil dengan pengetahuan dunia maya dapat menyerang sistem dan membuntuti mereka di luar sekolah mereka, ikuti mereka dan distribusikan informasi itu di platform lain," ujar Meron.
Ia pun mempertanyakan apakah negara bisa bertanggung jawab dengan segala kemungkinan yang akan terjadi di kemudian hari.
Namun gagasan Meron terkait keamanan siber ini sudah dijawab oleh Kantor Perdana Menteri terkait penggunaan sensor yang tidak dilakukan melalui basis data.*** (Nur Annisa)
Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul PM Israel Usul Pasang Microchip di Tubuh Anak-anak Cegah Aksi Pedofilia, Dikecam Pakar Siber.