Seorang Petugas Medis Merasa Lebih Aman Bekerja di Rumah Sakit Daripada di Supermarket

15 April 2020, 12:36 WIB
SEORANG petugas medis mengatakan lebih aman saat bekerja di rumah sakit dibanding beradadi Supermarket. //The Sun/

PIKIRAN RAKYAT - Seorang perawat atau petugas medis mengatakan bahwa ia merasa lebih aman bekerja di rumah sakit dibandingkan saat ada di supermarket.

Jodi Leigh (31) dari Manchester, mengatakan bahwa dia dan rekannya memiliki semua peralatan yang mereka butuhkan untuk melindungi dari virus corona.

Perawat yang tinggal di Partington itu memperingatkan orang-orang untuk menunjukkan rasa hormat kepada para pekerja ketika mereka mengunjungi supermarket.

Baca Juga: Gulirkan Kartu Pra Kerja, Upaya Pemerintah Atasi Pengangguran Dadakan akibat Covid-19

Ia mengatakan banyak orang masih menganggap bahwa supermarket itu adalah miliknya sendiri.

Oran-orang sengaja berdesakan secara sekaligus yang malah menambah risiko untuk penyebaran Covid-19.

Ia melihat banyak orang yang masih egois untuk menumpukkan barang-barang di rak secara tidak rapi dan membuat para pekerja menjadi kelelahan untuk menjalankan tugasnya.

Oleh karena itu, alih-alih menyukai supermarket tempat bertemunya orang yang tak bertanggung jawab, ia lebih memilih untuk bekerja di rumah sakit di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Anak-anak yang Keluar Rumah Selama PSBB akan Diberi Sanksi Kurungan?

"Saya cukup senang bekerja, karena tahu saya memiliki semua peralatan yang tepat dan saya bisa seaman mungkin (di sini, red.). Saya akan jauh lebih gugup jika berada di posisi mereka (para pekerja di supermarket, red.), karena saya memakai masker ini dan di sekitar saya berperilaku bertanggung jawab," ujar Leigh.

Jodi memberikan pernyataannya di Facebook dan menyatakan kekhawatirannya terhadap para pekerja (selain petugas medis) yang ada di luaran sana.

Ia menyatakan bahwa di luar sana, para pekerja itu bahakn tidak memiliki cukup peralatan untuk melindunginya dari Covid-19.

"Pengantar pengiriman , asisten toko, guru, asisten pengajar, banyak penjaga komunitas kami, sukarelawan, pengemudi bus, pekerja pos dan banyak lagi,' tulisnya.

Baca Juga: Peneliti Sarankan Langkah Social Distancing Harus Berlanjut hingga Tahun 2022

Tak lupa, ia pun mengimbau untuk saling menghormati sesama manusia, terutama kepada para petugas medis.

Ia ingin warga lebih paham aturan pemerintah untuk melindungi diri dari Covid-19 sehingga bisa meringankan beban dari petugas medis itu sendiri, karena pasien yang datang pun masih banyak.

"Mohon perhatian. Tetap di rumah. Dan ketika kamu tidak bisa, berikan jarak jauh 2 meter kepada para pekerja, bahkan jika kamu mengenakan masker. Kita semua dapat melakukan sesuatu untuk saling membantu melewati ini (pandemi Covid-19, red.)," tulisnya lagi.

Ia pun menceritakan bagaimana selama ia bekerja di rumah sakit.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Hotman Paris akan Mengundang BTS dan EXO setelah Pandemi Teratasi?

Ia mengatakan bahwa ia dan rekannya memiliki cukup Alat Pelindung Diri (APD) yang bisa membantu kerja mereka sepanjang hari.

Ibu dari seorang anak perempuan berusia 6 tahun itu kemudian menunjukkan sebuah foto dirinya dengan bekas masker pelindung di wajahnya yang selalu ia pakai selama 12 jam saat ia bekerja.

"Begitulah yang terlihat setelah hanya beberapa jam (mengguakan masker). Masker ini harus cukup ketat untuk membentuk segel di sekitar hidung dan mulutmu. Akan menyenangkan jika tidak memiliki bekas ini di wajah," kata Leigh.

Ia mengtakan bahwa sudah wajar tanda tersebut ada di wajah para petugas medis.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler