Tak Disangka, Obesitas di New Orleans Sumbang Angka Kematian yang Tinggi Akibat Covid-19

3 April 2020, 07:43 WIB
Ilustrasi obesitas. /PIXABAY /

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona menjadi ancaman jauh lebih mematikan di New Orleans, Amerika Serikat, dengan tingkat kematian per kapita jauh lebih tinggi daripada di New York City.

Dilansir Reuters, dokter merangkap pejabat kesehatan masyarakat mengungkapkan, tingkat obesitas yang tinggi menjadi penyebab utama melonjaknya angka kematian akibat corona.

Sebagai pusat episentrum Covid-19 di Amerika Serikat, bagian New Orleans, New York dan Seattle dijadikan sebagai uji kasus nasional terkait cara pengendalian dan pengobatan penyakit.

Baca Juga: Positif Covid-19, Satu Staf Lokal Kedubes Amerika Serikat di Jakarta Meninggal Dunia

Namun, salah satu keprihatinan utama yang diangkat para dokter di Kota Louisiana yaitu mengenai tingkat kematian di New Orleans yang mencapai tujuh kali lipat dari New York dan sepuluh kali lipat dari Seattle, berdasarkan data yang dilaporkan secara publik.

Diketahui, penduduk New Orleans menderita obesitas, diabetes dan hipertensi pada tingkat yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional, sedangkan kondisi yang diungkap dokter dan pejabat kesehatan umum membuat pasien lebih rentan terhadap Covid-19.

Berdasarkan penelitian, sekitar 97 persen dari mereka yang meninggal akibat Covid-19 di Louisiana memiliki kondisi kesehatan parah sebelumnya, seperti diabetes, obesitas, penyakit ginjal kronis dan masalah jantung.

Baca Juga: Dipuji WHO, Singapura Diangkat jadi Model Perjuangan Lawan Virus Corona

Dari keempat penyakit yang menyertai virus tersebut diketahui presentase sebagai berikut: 40 persen diabetes, 25 persen obesitas, 23 persen penyakit ginjal kronis dan 21 persen masalah jantung.

Sejauh ini, New Orleans telah melaporkan lebih dari 270 kematian akibat virus corona, bisa menjadi pertanda bagi kemungkinan korban pandemi di bagian lain Selatan dan Midwest yang juga memiliki tingkat obesitas, diabetes, dan hipertensi yang tinggi.

Sejumlah faktor lain dapat berkontribusi terhadap tingginya tingkat kematian untuk virus corona di New Orleans, mulai dari akses ke layanan kesehatan dan kualitas rumah sakit, hingga prevalensi kondisi lain termasuk penyakit paru-paru.

Baca Juga: Tembus Angka 4.000 Jiwa, Prancis Duduki Peringkat ke-4 Jumlah Kematian Terbanyak Covid-19

Tetapi mereka juga menambahkan bahwa jelas kondisi terkait obesitas menyumbang angka kematian tertinggi disana. Itu bisa menjadi tanda peringatan bagi Amerika Serikat, di mana obesitas kronis lebih umum daripada di negara maju lainnya.

Sementara itu, rumah sakit melaporkan kasus lintas generasi ibu dan anak perempuan, ayah dan anak lelaki diintubasi dan dirawat di unit perawatan intensif yang sama (ICU).

Tracey Moffatt, kepala petugas keperawatan di Ochsner Health, penyedia layanan kesehatan terbesar di Louisiana. Prevalensi obesitas, diabetes, hipertensi dan penyakit jantung di New Orleans dan Louisiana berperan dalam hal itu.

Baca Juga: Belajar di Rumah Selama Social Distancing? Berikut Kiat Supaya Anak Tidak Mudah Jenuh

Anggota keluarga itu sering menderita kondisi medis yang sama sebelum jatuh sakit, membuat mereka juga rentan terhadap virus corona meskipun ada perbedaan usia.

"Kami memiliki kasus di mana seorang ibu sudah berada di ICU dan putrinya, yang mengalami obesitas,

“Maka anak perempuan itu meminta staf untuk mendorongnya ke kamar ibunya sehingga dia bisa mengucapkan selamat tinggal sebelum dia sendiri diintubasi. Kami tahu ibu itu akan meninggal," ujar Moffat.

Baca Juga: Berstatus ODP Virus Corona, Simak Cerita Warga Ciamis yang Tengah Jalani Isolasi

Dikabarkan penyebab kematian ibu dan anak tersebut terjadi karena kedua pasien menderita obesitas.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler