Network
PIKIRAN RAKYAT - Negara dengan jumlah terinfeksi 1.000 jiwa, Singapura, diangkat sebagai model rujukan guna memerangi virus corona, namun kini Singapura juga tengah berjuang menekan penyebaran infeksi.
Menurut para pakar penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini, virus corona berhasil menginfeksi Singapura, menjadi pertanda buruk bagi upaya penahanan global.
Negara kecil Asia Tenggara itu, merupakan salah satu negara yang paling terpukul ketika virus itu pertama kali menyebar dari Tiongkok pada Januari lalu, tetapi pengawasan ketat dan karantina membendung lonjakan besar.
Baca Juga: Belajar di Rumah Selama Social Dsitancing? Berikut Kiat Supaya Anak Tidak Mudah Jenuh
Sementara itu, Eropa dan Amerika sebagai episentrum Covid-19 baru, karena wabah ini berhasil menginfeksi hampir satu juga orang di seluruh dunia, maka pusat perdagangan dan perjalanan dari kedua negara tersebut ditutup.
Singapura sebagai pulai kecil dengan jumlah penduduk 5,7 juta orang akan lebih mudah menekan angka penyebaranya.
Baca Juga: Berstatus ODP Virus Corona, Simak Cerita Warga Ciamis yang Tengah Jalani Isolasi
Sejauh ini, hanya empat orang yang dikabarkan meninggal dunia karena virus ini di Singapura, namun tindakan pencegahan diberbagai kota masif dilakukan. Keberhasilan ini menuai pujian dari lembaga Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Hal mengejutkan bagi Singapura, pada Rabu 1 April 2020 kemarin, lompatan harian terbesar dalam kasus corona virus, dari 74 naik menjadi 1.000 orang.
Diketahui, sebagian besar dari pasien positif merupakan penduduk domestik dan bukan pendatang, yang lebih mengejutkan dari 1.000 kasus itu tidak terkait dengan kasus-kasus sebelumnya.
