PIKIRAN RAKYAT- Otoritas Kesehatan Prancis mencatat 509 kematian baru akibat Covid-19 pada Rabu, 1 April 2020 kemarin.
Kondisi ini menambah jumlah akumulasi menjadi 4.032 kasus, sekaligus menjadikan Prancis sebagai negara keempat setelah Italia dengan kematian di atas 8.000 jiwa.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, sebelumnya tingkat kenaikan kematian virus corona melambat di Prancis, yang kini menginjak pekan ketiga karantina wilayah untuk menekan penyebaran virus corona.
Baca Juga: Jika RSUD SMC Overload, Pemkab Tasikmalaya Siapkan 3 Gedung untuk PDP Covid-19
Sementara itu, data harian pemerintah hanya menghitung keberadaan pasien di rumah sakit, menindaklanjuti hal ini, otoritas menyebut akan segera menghimpun data kematian.
Dengan adanya data penghimpunan ini, maka lonjakan terinfeksi akibat wabah virus corona di Prancis diperkirakan akan melambung tinggi.
Menteri Kesehatan Jerome Salomon saat konferensi pers mengatakan bahwa jumlah kasus meningkat menjadi 56.989 atau naik 9 persen dibanding hari sebelumnya.
Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya: Pasien Positif Covid-19 Sembuh, Harus jadi Motivasi Banyak Pihak
Menurutnya, terdapat 6.017 orang dalam kondisi kritis yang juga mengalami peningkatan 8 persen dibanding pada Selasa.
Prancis menambah jumlah tempat tidur di unit perawatan intensif dari 5.000 menjadi sekitar 10.000 sejak awal krisis dan sedang berupaya agar memiliki 14.500 tempat tidur.