Tak Sesuai Target, Dua Rumah Sakit Darurat di Tiongkok Hanya Mampu Rawat Kurang dari Separuh Pasien dari Jumlah yang Ditargetkan

15 Februari 2020, 13:55 WIB
SEBANYAK tujuh orang yang terinfeksi 2019-nCoV diizinkan meninggalkan Rumah Sakit Zhejiang University di Hangzhou, China, Rabu 5 Februari 2020, setelah dinyatakan sembuh total dari virus mematikan itu.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT – Wabah virus corona masih mengharuskan Tiongkok untuk terus berjuang menangani para warga. Pada awal Februari lalu, Tiongkok sudah berhasil merampungkan pembangunan dua gedung rumah sakit darurat yang ditujukan khusus menangani pasien corona.

Pembangunan Rumah Sakit Huoshenshan di tanah seluas 25.000 meter persegi sudah selesai dari awal pembangunan 23 Januari 2020 dan mulai dioperasikan setelah 12 hari berlalu.

Sementara itu, Rumah Sakit Leishenshan dibangun di atas tanah seluas 60.000 meter persegi, juga sudah selesai dan menyediakan 1.600 tempat tidur.

Baca Juga: London Konfirmasi Satu Pasien Kasus Corona, Total Korban di Inggris Naik Jadi Sembilan Orang

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Daily Mail, pembangunan kedua rumah sakit yang sudah rampung dan mulai beroperasi itu ternyata tak sesuai perkiraan.

Tak sesuai tersebut terlihat dari tempat tidur yang tersedia kurang dari setengahnya apabila total tempat tidur kedua rumah sakit digabungkan.

Rumah sakit Huoshenshan dan Leishenshan dirancang untuk memiliki sekitar 2.600 tempat tidur secara total, tetapi saat dilakukan kunjungan hanya ada 1.136 penderita gabungan yang menerima perhatian medis di kedua fasilitas tersebut.

Baca Juga: Mulai Lakukan Sensus Penduduk Online 2020, Walikota Tasikmalaya: Jangan Ada Dualisme Data Kependudukan

Berita itu muncul ketika jumlah harian pasien yang dikonfirmasi di kota itu melonjak lebih dari 12 kali dan jumlah kematian meningkat tiga kali dalam satu hari kemarin.

Statistik yang dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Provinsi Hubei menunjukkan, 13.436 pasien didiagnosis menderita penyakit ini dan 216 orang meninggal karenanya di Wuhan pada hari Rabu.

Namun demikian, serangkaian angka lain yang diperlihatkan oleh dokumen yang dimiliki Komisi Kesehatan Kota Wuhan mengungkapkan, hanya 123 orang dari mereka yang dirawat di Rumah Sakit Leishenshan yang dibuka pada hari Sabtu dan seharusnya memiliki sekitar 1.600 tempat tidur.

Baca Juga: Jadi Persoalan yang Sulit Dituntaskan, Dinas LHK Kabupaten Tasikmalaya Berikan Solusi UGD Sampah

Dokumen tersebut mengklaim bahwa hanya 123 tempat tidur telah tersedia untuk umum di Leishenshan, tetapi tidak menjelaskan apa yang terjadi dengan sisa 1.477 tempat tidur.

Padahal sebagai perbandingan, Rumah Sakit Huoshenshan memiliki 1.013 pasien dengan grafik yang sama. Rumah Sakit Huoshenshan sendiri dibuka pada 3 Februari dan dibangun untuk memiliki 1.000 tempat tidur.

Kota Wuhan ini juga telah membangun lebih dari selusin rumah sakit sementara bernama 'fang cang' atau tempat berteduh dengan mengubah ruang olahraga, pusat pameran, dan universitas.

Baca Juga: Survei BPS Sebut Penduduk Jakarta Capai 11 Juta, Konsep Urban Farming Jadi Solusi Masalah Pangan Serius

Sejauh ini, virus corona yang secara resmi dikenal sebagai COVID-19 telah menewaskan lebih 1.370 orang dan menginfeksi lebih dari 65.000 di seluruh dunia.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler