Jadi Persoalan yang Sulit Dituntaskan, Dinas LHK Kabupaten Tasikmalaya Berikan Solusi UGD Sampah

- 15 Februari 2020, 11:09 WIB
 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya membuat terobosan baru untuk menanggulangi masalah sampah dengan membuat program UGD Sampah.*
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya membuat terobosan baru untuk menanggulangi masalah sampah dengan membuat program UGD Sampah.* //KP/ Aris MF

PIKIRAN RAKYAT - Persoalan sampah di wilayah kabupaten Tasikmalaya kerap menjadi persoalan yang sulit dituntaskan.

Oleh karena itu, diperlukan sejumlah terobosan baru dalam pengelolaan sampah untuk meminimalisir penumpukan sampah yang kerap terjadi dibeberapa titik di Kabupaten Tasikmalaya.

Salah satunya Unit Gawat Darurat (UGD) Sampah yang pada tahun ini bakal dijalankan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Survei BPS Sebut Penduduk Jakarta Capai 11 Juta, Konsep Urban Farming Jadi Solusi Masalah Pangan Serius

Program ini yakni semacam unit cepat pembersihan sampah atas laporan masyarakat melalui call center. Jadi masyarakat bisa melaporkan dimana terjadinya penumpukan sampah dan petugas dalam hitungan menit akan datang menjangkau lokasi tersebut.

"Dimana nanti kalau ada tumpukan sampah yang belum terangkut, masyarakat bisa menelepon call centre yang kita disiapkan. Nanti langsung ambulans sampah berupa truk datang ke lokasi untuk pengangkutan," ujar Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya, Faisal Soeparyanto, Sabtu 15 Februari 2020.

Dinas Lingkungan Hidup juga menyiapkan program lainnya untuk menangani persoalan sampah. Hal itu yakni penambahan jadwal pengangkutan.

Baca Juga: Berasal dari Tangan Putra Garut, Simak 6 Fakta SilverQueen Sebagai Metafora Bentuk Kasih Sayang

Dimana untuk wilayah Singaparna yakni dari Alun-alun hingga perempatan Muktamar sejauh kurang lebih tiga kilometer, yang biasanya hanya diangkut pada hari Senin dan Kamis saja, kini menjadi setiap hari.

Maka untuk menunjang dua program itu, lanjut Faisal, pihaknya mendapatkan alokasi anggaran pengadaan empat mobil pengangkutan sampah. Salah satunya diperuntukan untuk ambulas sampah yang disiagakan standby 24 jam.

"Jadi tahun ini ada penambahan empat armada, jadi total armada yang kita punya ada enam kendaraan untuk di Singaparna," katanya.

Baca Juga: Akan Bangun Disneyland di Jakarta Setelah Ibu Kota Negara Baru Pindah, Direktur BMN: Ini Bukan Isapan Jempol Belaka

Pihaknya pun kini tengah menyiapkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Nangkaleah, di Desa Sukasukur, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya, untuk segera menjadi TPA modern bersistem Sanitry Landfill.

Pasalnya selama ini, sistem pengelolaan sampah di TPA Nangkaleah masih open dumping atau sebatas pembuangan semata.

"Secara bertahap TPA Nangkaleah akan mengalami perubahan sistem pengolahan. Dari sebelumnya menggunakan sistem open dumping menjadi sanitary landfill," jelas Faisal.

Baca Juga: Pasokan Sulit dan Harga Mahal, Polres Tasikmalaya Bentuk Tim Khusus Antisipasi Penimbun Bawang Putih

Menurut Faisal, tahun ini pihaknya sedang menyusun Desain Engginering Detail (DED) untuk perubahan sistem itu. Termasuk untuk perluasan lahan TPA dari 6 hektar menjadi 10 hektar.

Rencananya, untuk pembangunan menuju sistem sanitary landfill akan dilaksanakan pada tahun 2021 dan pada tahun berikunya baru bisa beroprasi sistem pengolahan sampah modern.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x