PIKIRAN RAKYAT – Belum lama ini Rasisme anti-Tiongkok kembali berdengung di telinga masyarakat dunia. Dengungan ini sejalan dengan wabah virus corona yang kian menjalar di negara-negara luar Tiongkok.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui China News, ada dua video berisikan social experiment yang dilakukan dua warga Tiongkok di Italia untuk mengusir stigma rasisme yang santer beredar di masyarakat dunia.
Penyebaran rasisme dan xenofobia membuat orang menyalahkan orang Tiongkok atas virus ini dan membuat orang Tiongkok merasa bahwa mereka adalah 'virus'.
Baca Juga: Nostalgia Dua Sahabat Karib, Pertemuan Erick Thohir dan Sandiaga Uno Bahas Tentang BUMN
Ini didasarkan pada munculnya sentimen rasis yang menargetkan orang-orang Asia dan terutama Tiongkok bermunculan di berbagai tempat di seluruh dunia.
Dalam video pertama mengenai seorang wanita Tiongkok yang melakukan social experiment dengan memegang sebuah papan bertuliskan ‘Tolong peluk Saya. Saya warga Tiongkok, tetapi saya bukan virus’.
Gadis Tiongkok itu melakukan aksinya di pusat Kota Milan sebagai bentuk perlawanan atas diskriminasi pada warga Tiongkok akibat dari ketakutan masyarakat dunia akan tertular wabah virus corona.
Baca Juga: Imbas Virus Corona, Tiongkok Dapat Serangan Rasisme dan Xenofobia
Aksi social experiment itu menghasilkan banyak warga yang melintas memilih untuk memberikan pelukan hangat pada gadis Tiongkok tersebut.
“Please hug me. I AM A CHINESE, NOT A VIRUS”
A Chinese girl held a sign at Milan's central square to protest against discrimination towards Chinese nationals in Italy over fears of the novel #coronavirus. Many passersby chose to give her a big hug. ❤️ pic.twitter.com/AImzAjhHOx— China News 中国新闻网 (@Echinanews) February 6, 2020
Video kedua mengenai seorang lelaki Tiongkok yang melakukan social experiment dengan agak berbeda.