Deklarasi Kunming: Lebih dari 100 Negara Tandatangi Janji Bersejarah Jaga Keanekaragaman Hayati Global

14 Oktober 2021, 17:11 WIB
Mengenal deklarasi Kunming, perjanjian bersejarah yang ditandatangani lebih dari 100 negara untuk menjaga keanekaragaman hayati global.* /Foto: Reuters/Jason Lee/

PR TASIKMALAYA - Huang Runqiu, mengumumkan penandatanganan “Deklarasi Kunming” setelah hari ketiga pertemuan virtual pada Rabu, 13 Oktober 2021.

Kesepakatan yang dipimpin PBB antara lebih dari 100 negara, adalah bagian dari upaya untuk memberikan dorongan baru bagi upaya global untuk melindungi keanekaragaman hayati lewat Deklarasi Kunming.

Lebih dari 100 negara telah mengadopsi deklarasi kunci pada konferensi keanekaragaman hayati PBB, yang diselenggarakan di Kunming, China, menurut menteri lingkungan hidup.

Baca Juga: Perkara Lesti Kejora dan Rizky Billar di Televisi, Deddy Corbuzier Singgung Saaih Halilintar: Itu Kan...

“Tujuan utama dari deklarasi ini adalah, untuk mencerminkan kemauan politik semua pihak dan mengirim pesan yang kuat kepada masyarakat internasional tentang tekad dan konsensus kuat kami di bidang keanekaragaman hayati,” kata Huang, kepada Konferensi Keanekaragaman Hayati PBB.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Tasikmalaya.com dari The Independent, kesepakatan itu menyerukan tindakan mendesak dan terpadu untuk mengubah semua sektor ekonomi global.

Ini juga menyoroti kekhawatiran mengenai kehilangan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan, yang membahayakan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan serta target internasional lainnya.

Baca Juga: Simak Penjelasan Lutein si Karotenoid yang Disebut-sebut Memiliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan Mata

Hal ini juga menunjukkan kemajuan konservasi keanekaragaman hayati dari 2011-2020, tidak cukup untuk mencapai Target Keanekaragaman Hayati Aichi satu set 20 target dengan tujuan mengatasi penyebab mendssar hilangnya keanekaragaman hayati, memperomosikan penggunaan sumber daya dan lahan yang berkelanjutan dan memperkuat upaya konservasi.

Fakta tersebut diadopsi dalam fase pertama Konferensi Para Pihak ke-15 Konvensi PBB tentang Keanekaragaman Hayati (COP15), yang dimulai pada Senin.

Seperti halnya KTT COP26 Glasgow, COP15 juga menghadapi beberapa penundaan akibat pandemi Covid 19. Tahap kedua akan dilaksanakan secara fisik pada April-Mei tahun 2022.

Baca Juga: Tes Psikologi: Kelinci atau Bebek? Hewan yang dilihat Pertama Pada Ilusi Optik Ini Akan Mengungkap Kepribadian

Agenda pertemuan tersebut adalah untuk memutuskan kerangka keanekaragaman hayati baru pasca-2020, yang akan berfungsi sebagai cetak biru untuk upaya konservasi keanekaragaman hayati di masa depan.

Hingga satu juta spesies di seluruh dunia menghadapi kepunahan dengan pertemuan puncak COP15, ini diharapkan membawa rencana ambisius ke depan.

Pada Selasa, China menjanjikan $230 juta untuk melindungi keanekaragaman hayati di negara-negara berkembang.

Baca Juga: Hari Libur Maulid Nabi Muhammad SAW, ASN Dilarang Cuti dan Bepergian

Fakta itu muncul setelah beberapa peringatan dari para ilmuwan bahwa krisis iklim dan keanekaragaman hayati dunia harus ditangani bersama-sama, jika nasib planet ini ingin baik.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler