Kali Pertama Aung San Suu Kyi Muncul di Publik Sejak Kudeta Militer Myanmar, Pengacara: Dia Terlihat Sehat

2 Maret 2021, 12:40 WIB
Untuk pertama kalinya, pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi muncul dihadapan publik sejak kudeta milter pada 1 Februari 2021.* /POOL New/REUTERS



PR TASIKMALAYA- Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi, membuat kemunculan pertamanya di publik setelah satu bulan ini ia ditahan akibat kudeta yang dilakukan oleh militer.

Pengacaranya menuturkan bahwa Aung San Suu Kyi muncul dalam sebuah konferensi video dan ini menjadi yang pertama kalinya sejak kliennya ditahan pada 1 Februari lalu.

Sebagaimana diketahui, pada 1 Februari 2021, militer berhasil menggulingkan pemerintahan Myanmar dalam aksi kudeta, setelah pihak militer mencurigai adaya kecurangan dalam pemilihan pada November 2020 lalu yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ada Sosok Taufik Kiemas di Balik Terbentuknya Partai Demokrat

Meski pihak penyelenggara pemilu Myanmar menuturkan bahwa tidak ada bukti kecurangan, namun pihak militer mendesak untuk mengadakan pemilihan ulang.

Atas aksi kudeta yang dilakukan militer itu, pemimpin Aung San Suu Kyi bersama sejumlah pejabat Myanmar lainnya ikut ditahan.

Selain itu, aksi kudeta itu juga sontak membuat para pemimpin dunia dan Dewan Keamanan PBB mengutuk keras aksi tersebut, dan meminta militer untuk segera mengembalikan kekuasaan kepada pemimpin Myanmar terpilih.

Baca Juga: Bunuh Putri yang Berusia 22 Tahun, Sepasang Suami Istri di Malaysia Dijatuhi Hukum Gantung

Sebagaimana diberitakan prbandungraya.pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul "Aung San Suu Kyi Muncul Perdana di Hadapan Publik Sejak Kudeta, Ini Kata Pengacaranya", sementara itu, para pendukung berbaris di beberapa kota besar dan kecil untuk menentang tindakan keras setelah hari paling berdarah sejauh ini setelah kudeta.

Hingga saat ini ada 18 orang dalam demonstrasi yang dilakukan pada Minggu, 28 Februari 2021.

Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke pengunjuk rasa di kota utama Yangon pada hari Senin.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Wapres Ma’ruf Amin Sebut Jual Miras Hukumnya Boleh Karena Bantu Kas Negara

Dikutip PRBandungRay.com dari Reuters, Salah satu pengacara Suu Kyi mengatakan bahwa Suu Kyi yang kini usianya 75 tahun, terlihat dalam keadaan sehat selama proses pengadilan di ibu kota Naypyidaw.

Pengacara tersebut juga memberi tahu bahwa ada dua dakwaan lagi ditambahkan pada tuntutan yang diajukan terhadapnya setelah kudeta.

"Saya melihat A May di video, dia terlihat sehat," kata pengacara Min Min Soe.

Baca Juga: Syahrial Nasution: Partai Demokrat Memang Disiapkan untuk Pak SBY sebagai Kendaraan Pemilu 2004

"Dia meminta untuk bertemu dengan pengacaranya," tutur dia.

Peraih Nobel Perdamaian, yang memimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), tidak terlihat di depan umum sejak pemerintahannya digulingkan dan dia ditahan bersama dengan para pemimpin partai lainnya.

Dia awalnya dituduh mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal. Belakangan, tuduhan melanggar undang-undang bencana alam dengan melanggar protokol virus corona ditambahkan.

Baca Juga: Minta Revisi Perpres Miras, Abdul Mu’ti: Sebaiknya Dengar Aspirasi Masyarakat, Khususnya dari Umat Islam

Pada Senin 1 Maret 2021, dua dakwaan lagi ditambahkan, satu di bawah bagian dari hukum pidana era kolonial yang melarang publikasi informasi yang dapat menyebabkan ketakutan atau 'alarm', dan yang lainnya di bawah undang-undang telekomunikasi yang mengatur lisensi untuk peralatan, kata pengacara itu.

Sidang berikutnya akan diadakan pada 15 Maret 2021. Para pengkritik kudeta mengatakan tuduhan itu dibuat-buat.*** (Savitri Fadhilia Utami/prbandungraya.pikiran-rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: PR Bandung Raya

Tags

Terkini

Terpopuler