Dirundung Masalah Pajak, Hunter Biden Diselidiki Kantor Kejaksaan Amerika Serikat

11 Desember 2020, 06:30 WIB
Hunter Biden putra Joe Biden.* /Yourtango

PR TASIKMALAYA - Putra Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden, Hunter Biden, tiba-tiba membawa kabar yang cukup mengejutkan.

Hunter menyebut jika Kantor Kejaksaan Amerika Serikat di Delaware sedang menyelidiki urusan perpajakannya.

Dalam sebuah pernyataanya, Joe Biden menanggapi masalah yang menimpa sang anak, dengan mencoba untuk tetap objektif dan profesional.

Baca Juga: Karakter di 'Start Up' Hampir Sama dengannya, Kim Seon Ho Ceritakan Kisahnya Mengejar Mimpi

"Saya menanggapi masalah ini dengan sangat serius tetapi saya yakin bahwa tinjauan profesional dan objektif atas masalah ini akan menunjukkan bahwa saya menangani urusan saya secara legal dan tepat, termasuk dengan keuntungan dari penasihat pajak profesional," ujar Joe Biden.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Joe Biden juga mengatakan bahwa ia mengetahui penyelidikan yang dilakukan tersebut dari seorang jaksa.

Tim transisi untuk Presiden terpilih Joe Biden merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Biden sangat bangga dengan putranya.

Baca Juga: Air Bersih di Kabupaten Aceh Timur Belum Tersalurkan, PDAM Tirta Persada Terkendala Faktor Alam

Biden menyebut jiak Hunter telah berjuang melalui tantangan yang sulit, termasuk serangan pribadi yang kejam dalam beberapa bulan terakhir, hanya untuk tampil lebih kuat.

Sekadar informasi, Hunter menjadi fokus serangan dari Presiden Donald Trump dan sekutu Partai Republik selama kampanye Pilpres.

Selama masa kampanye pilpres AS, Trump dan Partai Republik sempat mempertanyakan potensi konflik kepentingan dari posisi Hunter Biden.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Tahun 2021 Harga Rokok Naik, Apakah Pekerja Industri Rokok Terancam PHK?

Saat itu, Hunter berada di dewan perusahaan energi Ukraina Burisma pada saat ayahnya menjadi wakil presiden Presiden Demokrat Barack Obama.

Selain itu, Trump juga sempat dimakzulkan oleh mayoritas Demokrat di DPR AS, tetapi dibebaskan oleh Senat pada Februari.

Trump dituduh menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi Kongres yang berasal dari
upayanya untuk menekan Ukraina untuk menyelidiki Joe Biden.

Baca Juga: Bawaslu Kerahkan Usaha Telusuri 123 Surat Suara yang Hilang Misterius di Kabupaten Meranti

Ia juga diketahui telah menyeru Tiongkok untuk menyelidiki keterlibatan putra Biden dalam dana yang berusaha untuk mengumpulkan ibu kota Tiongkok.

Trump menuduh Hunter Biden menggunakan posisinya yang berpengaruh untuk mengamankan dukungan keuangan Tiongkok untuk investasinya.

Namun, ia tidak pernah memberikan bukti untuk mendukung klaim ini, dan Hunter Biden berulang kali membantah melakukan kesalahan.

Baca Juga: Mike Pompeo Layangkan Tuduhan terhadap Dua Universitas AS yang Diklaim Sudah Pro Tiongkok

Joe Biden yang memenangkan pemilihan 3 November lalu.

Dengan kemenangan tersebut, Trump diketahui telah mengajukan banyak tuntutan hukum untuk membatalkan hasil meski hingga saat ini tidak ada hasil seperti yang diharapkannya.

Namun dalam hal penyelidikan terhadap Hunter Biden saat ini, pihak yang mengetahui investigasi mengatakan bahwa hal ini tidak terkait dengan serangan yang dilakukan tim Trump dan sekutu mereka terhadap Hunter selama kampanye.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler