Network
PR TASIKMALAYA – Pendistribusian air bersih kepada masyarakat Aceh Timur oleh Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Persada belum berjalan dengan normal dikarenakan 19 kecamatan terendam banjir.
"Pendistriusian Instalasi Pengolahan Air (IPA) Lhoknibong belum normal. Kondisi ini akibat banjir dan faktor alam lainnya, dimana air baku permukaan atau air sungai dengan debit yang besar," ungkap Direktur Tirta Persada Aceh Timur Iskandar, Kamis.
Pendistribusian air yang macet itu karena melupanya Daerah Aliran Sungai (DAS). Daerah yang mengalami kendala pengiriman air bersih itu diantaranya Lhoknibong, Julok, Nurussalam, Idi Cut, dan Idi Rayeuk.
Baca Juga: Polisi Sebut Laskar FPI Bawa Senjata saat Lakukan Penyerangan, Bareskrim Polri Ungkap Buktinya
"Di saat meluap sungai, maka panel pompa sumur intake tenggelam, bahkan salah satu pompa intake mengalami kemacetan akiat endapan lumpur dan sampah," terangnya.
Selain itu, aliran listrik juga mengalami pemadaman sehingga berdampak pada pendistribusian air.
"kondisi yang sama juga terjadi di PDAM Cabang Peureulak, dimana pendistribusian juga macet akibat luapan sungai dan banjir. Tapi dalam dua hari ini akan normal kembali menyususl surutnya banjir," kata Dia.
Baca Juga: Afganistan Jadi Negara Paling Mematikan di Dunia, Kelompok Bersenjata Tembak Mati Jurnalis TV Wanita
Lebih lanjut Dia menyebutkan bahwa sejak Senin, 7 Desember 2020 PDAM Tirta Persada Cababg Peureulak dan PDAM Cabang Lhoknibong sudah dapat dihidupkan kemabali, namun penyalurannya masih belum merata.
