Simak! Berikut Penjelasan Tentang Jenis Luka dan Cara Menanganinya

- 13 Oktober 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi luka bakar.
Ilustrasi luka bakar. /Pixabay/Shutterbag75

PR TASIKMALAYA - Dalam menjalani kegiatan dan aktivitas sehari-hari terkadang beberapa kecelakaan yang menimbulkan luka tak bisa dihindarkan.

Berkaitan dengan hal tersebut, pengetahuan tentang perbedaan jenis-jenis luka dan berbagai cara penanganannya menjadi hal yang penting untuk dipelajari.

Dokter spesialis luka Adisaputra Ramadhinara memberikan informasi dalam acara 'Pertolongan Pertama dan Perawatan Luka Akut Kecil dan Besar dari Hansaplast', Senin, 12 Oktober 2020.

Baca Juga: Studio Animasi Tiongkok Garap 'Kung Fu Mulan'

"Berdasarkan onset terjadinya luka, kita dapat menggolongkan luka menjadi luka akut dan luka kronis," kata Adi.

Dokter spesialis luka bersertifikasi itu menjelaskan secara lebih rinci tentang dua klasifikasi jenis luka dan cara menanganinya.

Ia menjelaskan, luka akut terjadi pada individu yang sehat, contohnya luka yang terjadi akibat jatuh atau tak sengaja terkena cipratan minyak panas.

Baca Juga: Bukan Jalan Utama Atasi Pandemi, Lockdown Dinilai Buat Masyarakat Semakin Miskin

Luka akut dapat disembuhkan dengan perawatan di rumah tanpa harus dilanjutkan ke dokter atau fasilitas medis.

Adisaputra menjelaskan cara menangani luka bakar yang terjadi di rumah, seperti luka yang diakibatkan cipratan minyak panas.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menaruh luka di bawah air mengalir setidaknya lima belas menit.

Baca Juga: Bahas Korupsi Rachmat Yasin, KPK Panggil Sekda Kabupaten Bogor

"Agar panas terbuang sehingga kerusakan jaringan akibat luka panas minimal," ujarnya.

Kemudian, semprot luka dengan semprotan antiseptik mengandung Polyhexanide (PHMB) yang tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak terasa perih saat digunakan untuk membersihkan luka. Semprotan antiseptik berguna untuk meminimalisasi bakteri di dalam luka.

Gunakan kain kasa untuk mengelap sisa cairan semprotan luka yang berlebihan. Ia mengingatkan, kasa bukan penutup luka yang bisa menggantikan plester.

Baca Juga: Bertemu Menlu Tiongkok, Luhut Bahas Kerja Sama Penanganan Covid-19

Serat-serat kasa yang besar membuat bakteri mudah menembusnya. Berdasarkan penelitian, bakteri bahkan bisa menembus hingga 64 lapis kasa.

Bila luka terlihat kehitaman atau kering, olesi dengan salep luka agar jaringan kulit menjadi lembap sehingga proses penyembuhan lebih cepat. Kemudian, tutup dengan plester.

Luka ditutup dengan plester agar tetap lembap dan mencegah bakteri mengganggu proses penyembuhan. Plester sebaiknya diganti secara berkala bila basah, seperti terkena air saat mandi.

Baca Juga: Waspada! Virus Corona Bisa Bertahan di Uang Kertas Hampir Sebulan

"Tapi ada luka akut yang harus ditangani dokter, misalnya luka bakar dengan ukuran besar, lebih dari satu telapak tangan penderita, atau luka bakar di bagian wajah dan persendian," ujarnya.

Luka yang terjadi di keseharian, seperti luka berdarah tersayat pisau, juga dapat ditangani di rumah. Namun, bila luka terjadi di daerah vital seperti kepala dan wajah atau pendarahan tak kunjung berhenti, segeralah ke rumah sakit.

Sementara luka kronis adalah luka yang terjadi pada individu yang sudah memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, gangguan aliran darah, atau pada individu yang harus terbaring untuk jangka waktu yang lama karena penyakit.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x