Apakah Jaga Jarak Dua Meter Efektif Cegah Penularan Virus Corona? ini Menurut Pakar

- 7 Oktober 2020, 20:50 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. //PIXABAY// _freakwave_

PR TASIKMALAYA - Pusat Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan virus penyebab Covid-19 dapat menyebar di udara dari orang yang terinfeksi sejauh 1,8 meter.

Mengenai hal itu, menjaga jarak dua meter jadi pertanyaan untuk keefektifan dalam mencegah penyebaran Covid-19. 

Pakar kesehatan merekomendasikan aturan menjaga jarak setidaknya dua meter bagi mereka yang terpaksa keluar rumah untuk keperluan tertentu.

Baca Juga: Ridwan Kamil Turut Komentari Soal UU Cipta Kerja, Annisa Pohan: Sehat Kang?

"Jaga jarak tetap relevan mengurangi risiko infeksi karena tidak semua percikan liur dapat bertahan sejauh itu di udara," ujar dokter Vito A. Damay seperti dikutip Antara pada Rabu 7 Oktober 2020.

Dia menjelaskan lebih dari satu meter apalagi dua meter percikan liur tersebut akan jatuh ke bawah.

Menurut mereka, virus ini dapat tersebar melalui partikel-partikel kecil yang mampu bertahan di udara dan menginfeksi orang dengan jarak yang sebelumnya dianggap aman.

Dokter divisi penyakit tropik dan infeksi di Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Adityo Susilo pernah mengatakan terkait risiko penularan Covid-19 melalui udara, maka jaga jarak sosial dan fisik sejauh dua meter bisa jadi tak lagi efektif.

Baca Juga: Rusia Uji Coba Peluncuran Rudal Jelajah Hipersonik Tsirkon di Hari Ulang Tahun Vladimir Putin

Kemudian, bahkan jika seseorang menjaga jarak lebih dari dua meter tetapi berada di ruangan yang sama dengan orang yang dicurigai terkena Covid-19 dan berbagai sirkulasi udara dengan dia, maka dia berisiko terkena penyakit yang sama.

Hal senada juga diungkapkan Vito. Dia menuturkan, ada kemungkinan pada tempat yang tidak memiliki sirkulasi udara yang baik, percikan liur yang sangat halus lebih lama mengambang di udara dan bisa dihirup orang lain.

Dalam hal ini, mengenakan masker sudah wajib dan tidak bisa dinegosiasikan lagi.

Dokter menyarankan, masker kain sudah cukup asalkan sesuai standar kesehatan yakni tiga lapis kain katun dan dipakai secara benar.

Baca Juga: Udara Segar untuk Indonesia, Nilai Ekspor ke Tiongkok Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19

"Kalau pakai masker yang kain tiga lapis apalagi masker bedah, maka bersin pun pasti tetap dalam masker air liurnya,” kata Vito yang merupakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dan pembicara di berbagai kesempatan mengenai Covid-19.

Dia menjelaskan kalau sehat dan pakai masker maka kemungkinan menghirup udara yang ada unsur partikel liur dan virusnya pun lebih kecil.

Sementara itu, khusus pada wanita hamil dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, reproduksi di RS Pondok Indah, Yassin Yanuar Mohammad, merekomendasikan penerapan protokol kesehatan yang sama seperti orang pada umumnya.

Baca Juga: Gitaris Eddie Van Halen Meninggal, Musisi Dunia Sampaikan Salam Terakhir

"Rekomendasinya sama seperti orang yang tidak hamil, 3J, 1C, 1M (jaga jarak, jangan kumpul, jangan keluar rumah, cuci tangan,  memakai masker. Masker kain cukup),” kata dia dalam webinar, Rabu 7 Oktober 2020.

Dia mengatakan kalau harus keluar rumah, empat poin di atas harus dilakukan. Dengan demikian risiko transmisi akan menurun.

Yassin menegaskan, memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumun masih sangat relevan untuk kondisi pandemi Covid-19 saat ini.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x