Kopi Hitam vs Kopi Kekinian Punya Manfaat Sama atau Berbeda? Simak Penjelasannya

- 2 Oktober 2020, 17:27 WIB
Ilustrasi minuman Kopi hitam.
Ilustrasi minuman Kopi hitam. /

PR TASIKMALAYA – Seiring dengan perkembangan zaman, kopi menjelma menjadi minuman kekinian yang banyak digemari.

Menjamurnya kedai-kedai kopi, menjadi tren baru generasi milenial. Jika dahulu kopi banyak diidentikan dengan rasanya yang pahit, sekarang kopi banyak olahannya.

Banyak cara untuk dapat menikmati secangkir hidangan kopi diantaranya dengan menambahkan gula, susu, krimer, dan gula jawa.

Baca Juga: Jadwal Comeback Oktober 2020: dari BTS, BLACKPINK, hingga NCT

Selain rasa dan aromanya, nyatanya kopi dapat mengembalikan energi yang hilang setelah penat beraktifitas.

Selain manfaat tersebut, kopi juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan seperti yang dikatakan ahli gizi dari Mayapada Hospital Kuningan, Ika Setyani.

“Kopi memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, antara lain bisa mengurangi gangguan fungsi otak, risiko diabetes tipe 2, menurunkan risiko kanker, melindungi hati, sampai mencegah depresi,” kata Ika Setyani.

Baca Juga: Ini Penyebab Pasien Gangguan Jiwa Meningkat

Mengutip Fat Secret, dalam secangkir (240 ml) kopi hitam mengandung 2 kalori, lemak 0,05 gram, karbohidrat 0,09, dan protein 0,28 gram, kandungan gula dan serat 0 gram.

Namun, apakah kopi kekinian mempunyai manfaat dan kandungan yang sama dengan kopi hitam atau malah berisiko terhadap kesehatan?

“Kopi sebenarnya sehat, tapi terkadang bahan campuran di dalamnya yang kerap membuat kopi jadi berkurang khasiatnya, dan mungkin berbahaya,” lanjut Ika.

Baca Juga: Ikuti Anjuran WHO, Indonesia Berencana Gunakan Tes Cepat Berbasis Antigen

Berikut adalah empat aturan konsumsi kopi sehari-hari agar menjadi lebih sehat.

Kurangi Gula

Masalah yang sering kali muncul ketika minum kopi adalah penambahan gula yang cenderung berlebihan untuk satu cangkir kopi.

Kementerian Kesehatan menganjurkan untuk mengkonsumsi gula maksimal 50 miligram atau setara 4 sendok makan per hari.

Baca Juga: Ribuan Hewan Peliharaan Ditemukan Mati di Bandara Tiongkok

“Semua makanan yang Anda makan itu juga mengandung gula, dan itu juga masuk dalam hitungan angka kecukupan gizi, jadi gula yang ada di nasi atau karbohidrat lain juga masuk dalam hitungan total 4 sendok makan gula per hari,” jelas Ika.

Minum Kopi Sehabis Makan

Meski pahit, kopi mengandung asam. Tingkat keasaman kopi umumnya berkisar pada pH 5 dan aman dikonsumsi, namun minum kopi ketika perut kosong tidak dianjurkan.

“Minum kopi harus setelah makan. Minum kopi sebelum makan bisa meningkatkan kadar asam lambung yang bersifat korosif. Saat belum makan, asam lambung akan meningkat. Asamnya makin naik kalau ditambah kopi,” kata Ika.

Baca Juga: The Green Hotel Bekasi Tampung Pasien Orang Tanpa Gejala Covid-19

Secangkir Sehari

“Kopi itu mengandung kafein tinggi dan sifatnya diuretik (mengeluarkan cairan tubuh) yang ditandai dengan seringnya buang air kecil,” jelasnya.

Di samping itu, minum kopi terus-menerus, apalagi tidak diimbangi dengan minum air putih yang banyak akan menyebabkan dehidrasi.

Dalam sebuah studi disebutkan bahwa asupan maksimal kafein per hari adalah 400 miligram.

Baca Juga: Asik Joget Campursari, Sebuah Hajatan di Gresik Dibubarkan Polisi

“Ingat juga bahwa kafein itu bukan Cuma ada di kopi, tapi juga ada di teh, cokelat, minuman energi, sampai minuman soda. Itu juga harus dihitung sebagai caffein intakes per hari.”

Jangan Tambahkan Krimer

Krimer akan membuat rasa kopi menjadi lebih creamy, tapi perlu diingat kalau krimer mengandung lemak yang tinggi.

“Krimer itu ‘isinya’ lemak. Jadi ketika banyak pakai krimer di kopi, lemaknya semakin banyak juga yang masuk ke tubuh," ujarnya.

Baca Juga: Kampanye Lewat Lagu 'Gizi Seimbang', Pergizi Pangan Gandeng Pedangdut Ikke Nurjanah

Satu sendok teh kopi krimer bubuk mengandung 11 kalori dengan kandungan lemak 0,71 gram. Sementara, kebutuhan lemak itu sebanyak lima sendok makan (67 gram) per hari.

“Ini total per hari ya, sedangkan biasanya orang pakai krimmer rata-rata lebih dari satu sendok teh, dan makanan mereka sudah tinggi lemak, jadi hati-hatilah," tandasnya.

Agar lebih sehat, mulailah ganti krimer dengan susu non-fat, susu low-fat, susu kedelai, atau susu almond.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah