Penelitian Terbaru: Minum Kopi Espresso Tiap Hari Dapat Kurangi Risiko Alzheimer

- 24 Juli 2023, 16:42 WIB
Penelitian terbaru ungkapkan bahwa meminum kopi Espresso secara rutin setiap hari dapat membantu kurangi resiko adanya penyakit Alzheimer.
Penelitian terbaru ungkapkan bahwa meminum kopi Espresso secara rutin setiap hari dapat membantu kurangi resiko adanya penyakit Alzheimer. /Unsplash/Adi Goldstein

PR TASIKMALAYA - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan sebuah temuan terbarunya mengenai khasiat kopi. Dalam hal ini, kopi tersebut adalah kopi espresso. 

Dimana penelitian tersebut mengungkapkan bahwa dengan mengkonsumsi kopi espresso secara rutin setiap hari, dianggap dapat membantu dan mengurangi risiko adanya penyakit Alzheimer.

Dengan mengonsumsi kopi espresso secara rutin, peneliti menemukan fakta bahwa hal itu dapat menangkal penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. 

Sebelumnya, perlu diketahui, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Medical Dailumy pada Senin, 24 Juli 2023, dikatakan bahwa penderita Alzheimer merupakan manusia yang memiliki protein Tau di dalam otaknya yang berada dalam keadaan salah melipat dan berbentuk tidak normal.

Baca Juga: Puan Maharani Bocorkan 5 Nama Bakal Cawapres Dampingi Ganjar Pranowo, Cek Daftarnya Berikut!

Adapun protein Tau adalah sebuah protein yang dianggap dapat memainkan peran penting dalam berkembangnya penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Dalam hal ini, protein Tau yang berada dalam otak manusia yang dianggap sehat justru akan menjadikan otak tersebut stabil. Tapi bagi orang yang terkena gangguan atau penyakit, justru sebaliknya, bagian otak akan menggumpal menjadi sebuah fibril.

Lebih lanjut, kelompok peneliti dari University of Verona juga mengemukakan bahwa konsumsi rutin kopi espresso dapat mencegah adanya gumpalan tersebut. Di mana hal itu membantu upaya untuk mencegah adanya potensi penyakit Alzheimer.

Dalam pengkajiannya secara langsung, peneliti menggunakan dan mengambil espresso dari kacang yang dibeli di toko. Kemudian, setelah itu peneliti memanfaatkan teknik pemindaian spektroskopi resonansi magnetik nuklir untuk proses karakterisasi susunan kimia di dalamnya.

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Medical Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x