SIMAK! Manfaat Puasa Bagi Kesehatan, Salah Satunya Dapat Mengobati Kanker

- 29 Maret 2023, 16:53 WIB
Ilustrasi manfaat puasa.
Ilustrasi manfaat puasa. /Pexels/Engin Akyurt

PR TASIKMALAYA – Dalam bulan suci Ramadhan, seluruh umat muslim diharuskan untuk menahan lapar dan haus selama lebih dari 12 jam. Namun, selain merupakan kewajiban bagi umat muslim, ternyata berpuasa banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan.

Apakah puasa dapat membantu pengobatan kanker? Ada semakin banyak bukti yang mendukung peran puasa dalam pengobatan dan pencegahan kanker.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu melawan kanker, dengan menurunkan resistensi insulin dan tingkat peradangan.

Puasa juga dapat membalikkan efek kondisi kronis seperti obesitas, dan diabetes tipe 2, yang mana keduanya merupakan faktor risiko kanker.

Baca Juga: Tes IQ: Dapat Cari 3 Perbedaan pada Air Terjun? Hanya si Jenius yang Mengenalinya dalam 28 Detik

Selain itu, para peneliti percaya bahwa puasa dapat membuat sel kanker lebih responsif terhadap kemoterapi, sekaligus melindungi sel lainnya.

Puasa juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan kanker yang sudah ada.

Artikel ini akan menjelaskan efek puasa pada pengobatan dan pencegahan penyakit kanker, sebagaimana yang telah dirangkum PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Medical News Today.

1. Meningkatkan sensitivitas insulin

Baca Juga: Berkolaborasi Lagi dengan Jang Hyuk dalam Drakor Family, Begini Respon Jang Na Ra

Insulin adalah hormon yang memungkinkan sel tubuh mengekstraksi glukosa dari darah untuk digunakan sebagai energi.

Ketika lebih banyak makanan yang masuk ke dalam tubuh, sel-sel dalam tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.

Resistensi insulin ini berarti bahwa sel-sel tidak lagi merespon sinyal insulin, menyebabkan kadar glukosa yang lebih tinggi dalam darah dan penyimpanan lemak yang lebih tinggi. Ketika makanan yang masuk ke dalam tubuh kadarnya kecil, tubuh manusia akan berusaha menghemat energi sebanyak mungkin.

Maka, lebih baik membuat membran sel lebih sensitif terhadap insulin. Sel dapat memetabolisme insulin lebih efisien, dan menghilangkan glukosa dari darah. Karena sensitivitas insulin yang lebih baik, dapat mempersulit sel kanker untuk tumbuh atau berkembang.

Baca Juga: Akui Kuatnya Persebaya, PSIS Semarang Tetap Optimis Bisa Menang

2. Mengembalikan efek dari kondisi kronis

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kondisi seperti obesitas dan diabetes tipe 2, merupakan faktor risiko kanker.

Keduanya memiliki risiko yang lebih tinggi bagi penderita kanker, dan tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah.

Sebuah studi kasus pada tahun 2017, mengamati efek puasa jangka pendek pada diabetes tipe 2. Partisipan dalam penelitian berpuasa selama 24 jam, sebanyak dua sampai tiga kali per minggu.

Baca Juga: Tes IQ: Bisa Kenali Perbedaan di Antara 2 Perangko? Terbukti Jenius Jika Berhasil dalam 15 Detik Saja

Setelah 4 bulan berpuasa, partisipan mengalami penurunan berat badan 17,8 persen dan pengurangan ukuran pinggang 11 persen.

Selain itu, mereka tidak lagi memerlukan pengobatan insulin setelah 2 bulan menjalani pola puasa ini.

3. Meningkatkan kualitas hidup selama kemoterapi

Beberapa peneliti percaya bahwa puasa dapat meningkatkan respons tubuh terhadap kemoterapi.

Baca Juga: Sempat Sebut Video Bernarasi Klitik di Ungaran Sebagai Kenakalan Remaja, Polisi Buru Pelaku

Hal tersebut dikarenakan, berpuasa dapat meregenerasi sel yang melindungi darah dari efek berbahaya kemoterapi, hingga mengurangi efek sampingnya. Seperti kelelahan, mual, sakit kepala, dan kram.

Sebuah studi pada tahun 2018, menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kualitas hidup orang yang menjalani kemoterapi untuk kanker payudara, dan kanker ovarium. Penelitian ini menggunakan periode puasa 60 jam, dimulai 36 jam sebelum dimulainya pengobatan kemoterapi.

Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan yang berpuasa selama kemoterapi melaporkan toleransi yang lebih tinggi terhadap kemoterapi, efek samping terkait kemoterapi juga lebih sedikit, dan adanya tingkat energi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak berpuasa.

4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Baca Juga: Tes IQ: Seberapa Cepat Cari 3 Perbedaan Antar Kuil? Buktikan Anda Cukup Jenius dalam 30 Detik Saja

Sebuah studi pada tahun 2014 meneliti apakah puasa menghasilkan efek yang dapat melawan kanker.

Lalu para peneliti mengungkapkan bahwa berpuasa selama 2-4 hari dapat melindungi sel punca dari efek negatif kemoterapi pada sistem kekebalan tubuh.

Puasa juga mengaktifkan sel induk sistem kekebalan tubuh untuk memperbaharui dan memperbaiki diri.

Studi ini menunjukkan bahwa puasa tidak hanya mengurangi kerusakan sel, tetapi juga mengisi kembali sel darah putih dan menggantikan yang rusak.

Baca Juga: Tampak Mempesona, Begini Penampilam Jisoo di Teaser Album yang Segera Dirilis!

Sel darah putih melawan infeksi dan menghancurkan sel yang dapat menyebabkan penyakit. Ketika kadar sel darah putih turun akibat kemoterapi, itu mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara negatif, ini berarti tubuh akan lebih sulit melawan infeksi.

Jumlah sel darah putih dalam tubuh berkurang saat berpuasa. Namun, saat siklus puasa berakhir dan tubuh menerima makanan, maka kadar sel darah putih pun meningkat.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Medical News Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x