Tampak Awet Muda Selepas Ramadhan, Ilmuwan Jepang Sebut Puasa Cegah Penuaan Dini

- 2 Mei 2020, 04:00 WIB
ILUSTRASI kulit halus.*
ILUSTRASI kulit halus.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Ibadah puasa di bulan Ramadhan banyak memiliki keutamaan dan kesitimewaan.

Tak hanya perkara pahala yang telah Allah Swt janjikan akan berlipatganda, namun sejumlah manfaat bagi kesehatan mulai diungkap para ahli.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Medical News Today, studi terbaru menyatakan bahwa berpuasa dapat meningkatkan aktivitas metabolisme yang bermanfaat bagi kulit dan tubuh. Sehingga dapat mencegah penuaan dini.

Baca Juga: Jerit Pengrajin Kue Tasikmalaya, Harga Bahan Baku Melonjak hingga Pesanan Tersendat Corona

Bermula dari sebuah penelitian yang diujicobakan pada tikus sebagai sampelnya. Riset tersebut menunjukkan bahwa puasa dapat memperpanjang umur tikus.

Kendati demikian, hasil studi ini belum bisa dipastikan pada manusia.

“Studi baru-baru ini menunjukan bahwa pembatasan kalori dan berpuasa memiliki efek memperpanjang umur pada hewan, tetapi mekanisme terperinci tetap masih menjadi misteri,” jelas Dr Takuyaki Teruya.

Baca Juga: Kembali Gelar Salat Jumat, Ratusan Jamaah Padati Masjid Agung Kota Tasikmalaya

Lebih lanjut, para ilmuwan di Institut Pascasarjana Sains dan Teknologi Okinawa, Jepang meneliti dampaknya terhadap metabolisme.

Dengan memahami metabolisme, tim ini berharap menemukan cara memanfaatkan puasa tanpa perlu menguras energi.

Penelitian berlanjut pada manusia, empat sukarelawan berpuasa selama 58 jam. Menggunakan metabolomik atau pengukuran metabolit, para peneliti menganalisis sample darah lengkap pada interval selama periode puasa.

Baca Juga: Mitos atau Fakta: Mencicipi Masakan saat Berpuasa Hukumnya Makruh hingga Batalkan Puasa

Kemudian, para ilmuwan dapat menemukan bukti glukoneogenesis dengan menilai kadar metabolit tertentu dalam darah, termasuk karnitin dan butirat. Setelah berpuasa, kadar metabolit ini telah meningkat dalam darah.

Akan tetapi, para ilmuwan juga mengidentifikasi lebih banyak perubahan metabolisme, beberapa hasilnya pun sangat mengejutkan peneliti.

Puasa ternyata memunculkan senyawa antipenuanaan. Kadar purin dan pirimidin yang lebih tinggi adalah petunjuk bahwa tubuh mungkin meningkatkan kadar antioksidan tertentu.

Baca Juga: Penggiat Kesehatan di Kabupaten Tasikmalaya Terjun Edukasi Masyarakat Cegah Covid-19

Lebih lanjut, peneliti menjelaskan bahwa ini mungkin penyebab umur hidup tikus lebih panjang. Dalam keempat subjek, para peneliti mengidentifikasi 44 metabolit yang meningkat selama puasa, beberapa di antaranya meningkat 60 kali lipat.

Menurut Dr. Takuyaki, metabolit ini sangat penting untuk pemeliharaan otot dan aktivitas antioksidan. Hasil tersebut menunjukkan kemungkinan efek peremajaan dengan puasa, yang tidak diketahui sampai sekarang.

Ilmuwan percaya bahwa kenaikan antioksidan muncul selama menahan lapar. Sehingga tubuh mengalami tingkat stres oksidatif yang tinggi.

Baca Juga: Ulama Pakistan Dicemooh Usai Sebut Bahwa Virus Corona Ada Karena Ulah dari Perempuan

Maka dengan meningkatnya produksi antioksidan maka potensi kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas akan menurun, sehingga memperlambat proses penuaan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Medical News Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x