PIKIRAN RAKYAT - Masjid Agung Tasikmalaya kembali membuka pelaksanaan Salat Jumat untuk umum, setelah dua pekan sebelumnya, hanya untuk karyawan dan warga sekitar masjid dalam rangka menimalisir penyebaran Covid-19.
Ratusan jamaah pun kembali memadati Masjid Agung Tasikmalaya yang terletak di Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, untuk menunaikan ibadah Salat Jumat pada Jumat 1 Mei 2020.
Ratusan jamaah pun kembali memadati Masjid Agung Tasikmalaya yang terletak di Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, untuk menunaikan ibadah Salat Jumat pada Jumat 1 Mei 2020.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Mencicipi Masakan saat Berpuasa Hukumnya Makruh hingga Batalkan Puasa
Kendati demikian, jamaah tetap menerapkan jaga jarak atau physical distancing. Bahkan rata-rata jamaah mengenakan masker dan membawa sajadah dari rumah masing-masing.
Salah satu jamaah, Asep (48 tahun) mengaku sengaja melaksanakan Salat Jumat di Masjid Agung Tasikmalaya. Menurutnya, Salat Jumat di masjid lebih khusyuk dibading Salat Zuhur sendiri di rumah.
Kendati demikian, jamaah tetap menerapkan jaga jarak atau physical distancing. Bahkan rata-rata jamaah mengenakan masker dan membawa sajadah dari rumah masing-masing.
Salah satu jamaah, Asep (48 tahun) mengaku sengaja melaksanakan Salat Jumat di Masjid Agung Tasikmalaya. Menurutnya, Salat Jumat di masjid lebih khusyuk dibading Salat Zuhur sendiri di rumah.
"Karena sudah kembali dibuka, saya salat di sini," kata lelaki asal Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya itu.
Asep menilai, kembali dibukanya Masjid Agung Tasikmalaya untuk Salat Jumat membuat masyarakat tenang. Sebab, jika kegiatan di masjid dibatasi, masyarakat justru khawatir dengan penyebaran Covid-19.
Kendati demikian, Asep menilai, kegiatan ibadah di Masjid Agung Kota Tasikmalaya telah sesuai dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Asep menilai, kembali dibukanya Masjid Agung Tasikmalaya untuk Salat Jumat membuat masyarakat tenang. Sebab, jika kegiatan di masjid dibatasi, masyarakat justru khawatir dengan penyebaran Covid-19.
Kendati demikian, Asep menilai, kegiatan ibadah di Masjid Agung Kota Tasikmalaya telah sesuai dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Baca Juga: Cek Fakta: Viral Foto Kisah Sedih Suami yang Istrinya Hamil dengan Covid-19, Ini Faktanya
"Jadi kita tak khawatir lagi," lanjutnya.
Ketua Harian Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Tasikmalaya, KH Aminudin Bustomi mengatakan, ibadah Salat Jumat di Masjid Agung memang kembali normal setelah dua pekan sempat dibatasi.
Ketua Harian Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Tasikmalaya, KH Aminudin Bustomi mengatakan, ibadah Salat Jumat di Masjid Agung memang kembali normal setelah dua pekan sempat dibatasi.
"Untuk Jumatan hari ini kembali ke semula. Alhamdulillah saat ini masyarakat Tasik semakin sadar. Jemaah pun mereka rata-rata sudah menggunakan masker dan menerapkan physical distancing," kata Amin.
Baca Juga: Ulama Pakistan Dicemooh Usai Sebut Bahwa Virus Corona Ada Karena Ulah dari Perempuan
Aminudin menambahkan, pihak DKM juga tak serta-merta membuka kembali ibadah Salat Jumat tanpa persiapan.
Aminudin menambahkan, pihak DKM juga tak serta-merta membuka kembali ibadah Salat Jumat tanpa persiapan.
Menurutnya, pihaknya telah melakukan persiapan, seperti melengkapi tempat wudhu dengan hand soap dan hand sanitizer.
Selain itu, jamaah yang masuk juga harus melalui bilik penyemprotan antiseptik. Bahkan, pihak DKM juga membagikan masker kepada jamaah yang tak mengenakannya.
Baca Juga: Peringati Hari Buruh di Tengah Pandemi, Netizen Twitter Ungkap Harapan untuk Para Atasan
Tak hanya itu, DKM juga memberikan tanda agar antar jamaah tak terlalu rapat. Artinya, lanjut dia, DKM telah menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di masjid. Dengan begitu, jamaah tidak meninggalkan masjid.
"Justru kami minta dalam kondisi seperti ini umat jangan meninggalkan tempat ibadah. Contohnya di Aceh tidak pernah ada pembatasan ibadah. Sementara pasien positifnya sedikit," tambahnya.
Tak hanya itu, DKM juga memberikan tanda agar antar jamaah tak terlalu rapat. Artinya, lanjut dia, DKM telah menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di masjid. Dengan begitu, jamaah tidak meninggalkan masjid.
"Justru kami minta dalam kondisi seperti ini umat jangan meninggalkan tempat ibadah. Contohnya di Aceh tidak pernah ada pembatasan ibadah. Sementara pasien positifnya sedikit," tambahnya.
Baca Juga: Peringati May Day, Serikat Pekerja Adakan Bakti Sosial sampai Perjuangkan Nasib Buruh
Aminudin menambahkan, umat harus yakin bahwa terdapat kekuatan besar Allah yang mengatur semua ini. Jika tempat ibadah ditinggalkan, ia khawatir pandemi Covid-19 justru tak bisa selesai.
"Fatwa MUI juga jelas, bagi daerah bukan zona merah bisa beribadah seperti biasa. Di Tasik juga kasus terus menurun. Insyaallah Idul Fitri nanti kita bisa bebas Covid-19," harapnya.***
Aminudin menambahkan, umat harus yakin bahwa terdapat kekuatan besar Allah yang mengatur semua ini. Jika tempat ibadah ditinggalkan, ia khawatir pandemi Covid-19 justru tak bisa selesai.
"Fatwa MUI juga jelas, bagi daerah bukan zona merah bisa beribadah seperti biasa. Di Tasik juga kasus terus menurun. Insyaallah Idul Fitri nanti kita bisa bebas Covid-19," harapnya.***