Hasil Penelitian Sebut Depresi jadi Faktor Kematian Wanita, Yuk Bantu dengan 5 Makanan Ini

- 23 April 2020, 12:30 WIB
Depresi.
Depresi. /Dok PRFM.

PIKIRAN RAKYAT - Studi yang dipublikasikan di CMAJ mengungkapkan bahwa risiko kematian yang terkait dengan depresi muncul paling kuat karena depresi.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Food.ndtv, risiko kematian perempuan salah satunya dipengaruhi karena depresi.

"Selama beberapa tahun terakhir di mana risiko kematian perempuan meningkat secara signifikan, peran telah berubah secara dramatis baik di rumah maupun di tempat kerja, dan banyak perempuan memikul tanggung jawab dan harapan ganda," kata Ian Colman dari University of Ottawa.

Baca Juga: Dinantikan Umat Muslim, Berikut 4 Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan

Tim menemukan, masa hidup untuk orang dewasa muda dengan depresi pada usia 25 tahun jelas lebih pendek selama periode 60 tahun masa hidup lebih pendek mulai dari 10 hingga 12 tahun kehidupan, kemudian empat hingga tujuh tahun dan kemudian tujuh hingga 18 tahun lebih sedikit hidup. 

"Pada awalnya asosiasi itu terbatas pada laki-laki, tetapi pada tahun-tahun kemudian hubungan itu juga diperuntukkan bagi perempuan," kata Stephen Gilman dari Institut Nasional Kesehatan Anak dan Pengembangan Manusia Eunice Kennedy Shriver di Maryland, AS. 

Baca Juga: Menurut Astrologi, Berikut 5 Zodiak yang Memiliki Sifat Paling Pemaaf

Untuk penelitian tersebut, tim menganalisis 60 tahun data kesehatan mental pada 3410 orang dewasa dari suatu wilayah di Kanada Atlantik dan mengaitkan data itu dengan kematian dalam Database Mortalitas Kanada. 

Meskipun depresi juga dikaitkan dengan pola makan yang buruk, kurang olahraga, merokok dan konsumsi alkohol.

Sebagian besar faktor ini dapat menyebabkan kondisi kesehatan kronis tetapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada faktor-faktor ini yang secara langsung meningkatnya kematian dini. 

Baca Juga: Seorang Fotografer Abadikan Momen Dua Penguin yang Sedang Nikmati Suasana Malam Melbourne

Cobalah untuk memasukkan makanan-makanan ini ke dalam diet harian untuk mengurangi gejala-gejala depresi.

Karbohidrat kompleks

Sertakan makanan yang kaya karbohidrat kompleks dalam diet Anda seperti padi-padian dan beras merah. 

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat telah dikaitkan dengan penurunan konsentrasi dan insomnia.

Baca Juga: Diduga Bingung Soal Teknis, Pemdes Minta Desa Tak Cemas Salurkan Bantuan Terdampak Corona

Vitamin D

Kekurangan nutrisi ini jika sering dikaitkan dengan perubahan suasana hati dan depresi. Tambahkan sumber alami Vitamin D seperti jamur, telur, dan susu kedelai ke dalam makanan Anda.

Antioksidan

Antioksidan dapat membantu mengurangi stres oksidatif pada kesehatan mental Anda. Buah beri dan makanan seperti ceri, anggur, dan sayuran berdaun gelap adalah pilihan terbaik Anda.

Baca Juga: Dukung Larangan Mudik, Pemprov Jabar Tegaskan Pengetatan Pintu Masuk hingga Tingkat RT/RW

Protein berkualitas baik

Makanan kaya protein diketahui meningkatkan kewaspadaan. Beberapa dari mereka mengandung asam amino yang disebut triptofan kemudian membantu tubuh dan membuat suasana hati meningkatkan zat kimia otak, serotonin. 

Kacang polong, kacang-kacangan, kedelai, lentil dan paneer adalah pilihan yang baik dan begitu juga ayam dan ikan.

Baca Juga: Presiden Larang Mudik, Pemkot Tasikmalaya Perketat Pos Perbatasan

Makanan kaya protein

Protein dikenal untuk meningkatkan kewaspadaan. Beberapa dari mereka mengandung asam amino yang disebut triptofan membantu tubuh Anda membuat suasana hati meningkatkan zat kimia otak, serotonin. 

Untuk kacang polong vegetarian, kacang, kedelai, lentil dan paneer adalah sumber protein yang baik dan non-vegetarian harus memilih daging dan telur tanpa lemak, ”kata Dr. Anju Sood.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Food.ndtv


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x