Selain nyeri di panggul, gejala endometriosis juga bisa mencakup kram sebelum dan berlanjut selama beberapa hari hingga periode menstruasi, nyeri saat berhubungan intim hingga perdarahan yang berlebihan saat menstruasi.
Kondisi ini termasuk dalam gangguan menstruasi yang setidaknya dialami 10 persen wanita, selain siklus haid dan volume darah yang keluar selama haid tak normal.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini yang Akan Terjadi Jika Tak Menyetujui Kebijakan Privasi Terbaru Whatsapp
Menurut Kartika, secara normal siklus haid berlangsung setiap 21-25 hari dengan durasi masa haid 3-7 hari dan banyaknya darah sekitar 40-60 ml atau membuat wanita harus 3-4 kali ganti pembalut tiap harinya.
Untuk mengetahui dan memastikan ada tidaknya kelainan dari sisi siklus maupun perdarahan, seorang wanita dianjurkan mencatat siklus haidnya yang meliputi hari pertama dan akhir menstruasi setiap bulan (untuk tahu siklus haid), lalu jumlah pembalut yang dipakai setiap hari selama menstruasi.
"Kalau sudah tahu siklus (dengan pencatatan siklus) Anda bisa tahu kapan mengalami Premenstrual Syndrome (PMS), bisa menghindari gejala berat," ujar Kartika.
Baca Juga: Sama-sama Sampaikan Kabar Duka seperti Haedar Nashir dan HNW, Ali Ngabalin: Selamat Jalan Bang
Selain mendeteksi gangguan selama menstruasi, pencatatan siklus haid juga dapat digunakan untuk memantau masa subur pada program KB, identifikasi usia kehamilan, maupun perencanaan aktivitas bagi mereka yang memiliki implikasi sakit yang serius saat dalam keadaan menstruasi.
Tidak hanya karena faktor endometriosis, nyeri haid juga bisa disebabkan oleh hal lain.
Konsultan senior sekaligus ahli bedah vaskular dan endovaskular di The Harley Street Heart and Vascular Center di Gleneagles Hospital Singapura, Sriram Narayanan mengatakan, varises atau pelebaran pembuluh darah di perut bagian bawah yang mengarah ke sindrom kongesti panggul (PCS) bisa menjadi salah satu alasan menstruasi terasa menyakitkan.